Diprotes Klub-klub IPL, Menpora Bilang Salah Alamat

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menilai, tidak tepat tindakan beberapa klub Indonesian Primer League (IPL) melayangkan surat protes mengenai unifikasi liga kepadanya. Menurut Menpora, protes seharusnya dilayangkan kepada enam anggota Exco PSSI yang walk out saat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 17 Maret 2013.

Seperti diberitakan, dalam KLB PSSI itu, dua operator liga, yaitu PT Liga Indonesia dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo memaparkan sistem penyatuan liga untuk musim depan. Pada akhirnya, berdasarkan jumlah suara voter dalam kongres itu, mereka lebih menyetujui konsep penyatuan liga dari pihak PT Liga Indonesia. Konsep penyatuan liga yang diajukan PT Liga Indonesia memutuskan beberapa skema.

Salah satu skema unifikasi liga adalah mulai musim depan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia akan diisi 18 klub Indonesia Super League (ISL) dan 4 klub IPL. Merasa keberatan atas putusan itu, klub-klub IPL melakukan aksi protes dengan mengirimkan surat kepada Menpora.

''Bagaimana bisa, saya bukan voter PSSI. Keputusan itu sudah ditetapkan saat KLB PSSI oleh 100 voter dengan memilih satu dari dua cara yang telah disampaikan oleh dua operator. Dan dihadiri oleh FIFA dan AFC,'' kata Roy, Sabtu (30/3/2013).

"Sayangnya, justru enam Exco yang bisa membela IPL secara konstitusional dalam KLB malah walk out sehingga para voter IPL tidak lagi memiliki Exco-exconya," tambahnya.

Menpora kini hanya berharap tidak akan ada lagi protes kepada dirinya. Ia meminta kepada PSSI untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. ''Karena saya bukan voter, jadi tidak bisa memengaruhi keputusan. Kalau para suporter mau marah silakan saja kepada enam Exco,'' pungkasnya.