Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Harus Berkorban

Kompas.com - 28/03/2013, 03:24 WIB

Nama pelatih Luis Manuel Blanco sudah muncul sejak Kongres Luar Biasa PSSI di Palangkaraya, 10 Desember 2012. Daftar riwayat Blanco sebagai pemain dan pelatih profesional tertuang dalam selembar kertas dengan cetakan tinta warna. Blanco menggantikan Nil Maizar.

Kemunculan nama Blanco yang asal Argentina dan melatih tim nasional dengan ”kendaraan” Badan Tim Nasional (BTN) ini cukup mengejutkan mengingat anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy dan Sihar Sitorus, menegaskan tidak akan ada pergantian pelatih. Nil dinilai telah berkorban memimpin para pemain untuk membela ”Merah Putih” dalam situasi yang sangat tak ideal di tengah perpecahan.

Isu pergantian pelatih tim nasional (timnas) dan pembentukan BTN ini kemudian menghilang, digilas dinamika PSSI yang menanti keputusan FIFA dalam sidang Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Jepang, 14 Desember 2012. Rapat itu menghasilkan peta jalan penyelesaian konflik persepakbolaan nasional. Indonesia kembali lolos dari sanksi pembekuan.

Pelaksanaan peta jalan bergulir seiring desakan agar timnas diperkuat semua pemain terbaik. Proses penyatuan timnas ini menguatkan alasan pembentukan badan independen pengelola tim nasional. Pembentukan lembaga pengelola timnas itu mewujud dalam BTN.

Pembentukan BTN ini diikuti dengan pengenalan Luis Manuel Blanco sebagai pelatih timnas yang baru. Pengenalan ini dilakukan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin pada 7 Februari 2013, keesokan hari setelah Indonesia kalah 0-1 dari Irak di Dubai, Uni Emirat Arab, dalam laga pertama Grup C Pra-Piala Asia 2015.

Polemik penggantian pelatih timnas ini disahkan melalui rapat Komite Eksekutif PSSI pada 27 Februari 2013 dan diumumkan Sekretaris Jenderal PSSI Hadiyandra. ”Saya datang ke sini untuk mencari teman, bukan musuh,” ujar Blanco mengenai polemik penggantian pelatih timnas.

Pelatih berusia 59 tahun itu menilai dirinya bisa bekerja sama dengan pelatih Indonesia, termasuk Nil Maizar yang dia gantikan. ”Kita bisa kerja sama, bukan musuh,” ujar Blanco.

Mantan pemain Boca Junior ini menilai, timnas Indonesia memiliki peluang besar tampil jauh lebih baik. Pemain-pemain yang dia pantau di Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia menunjukkan potensi besar memainkan pola menyerang yang akan dia terapkan. Blanco mengaku, ia hanya membutuhkan waktu 5-10 menit untuk melihat potensi pemain.

”Saya tertarik dengan pemain-pemain berkarakter dan mau berkorban, dan yang paling penting pemain itu mau berubah. Banyak pemain bagus di Indonesia, tetapi secara umum masih harus dibenahi supaya bisa tampil lebih bagus di level tinggi,” kata Blanco melalui penerjemah Fredy Felisiano.

Ia mengakui, membutuhkan waktu panjang untuk membenahi sepak bola Indonesia hingga mencapai target penampilan tertinggi. Namun, yang penting adalah permainan timnas harus berubah, menyerang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com