Kemunculan nama Blanco yang asal Argentina dan melatih tim nasional dengan ”kendaraan” Badan Tim Nasional (BTN) ini cukup mengejutkan mengingat anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy dan Sihar Sitorus, menegaskan tidak akan ada pergantian pelatih. Nil dinilai telah berkorban memimpin para pemain untuk membela ”Merah Putih” dalam situasi yang sangat tak ideal di tengah perpecahan.
Isu pergantian pelatih tim nasional (timnas) dan pembentukan BTN ini kemudian menghilang, digilas dinamika PSSI yang menanti keputusan FIFA dalam sidang Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Jepang, 14 Desember 2012. Rapat itu menghasilkan peta jalan penyelesaian konflik persepakbolaan nasional. Indonesia kembali lolos dari sanksi pembekuan.
Pelaksanaan peta jalan bergulir seiring desakan agar timnas diperkuat semua pemain terbaik. Proses penyatuan timnas ini menguatkan alasan pembentukan badan independen pengelola tim nasional. Pembentukan lembaga pengelola timnas itu mewujud dalam BTN.
Pembentukan BTN ini diikuti dengan pengenalan Luis Manuel Blanco sebagai pelatih timnas yang baru. Pengenalan ini dilakukan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin pada 7 Februari 2013, keesokan hari setelah Indonesia kalah 0-1 dari
Polemik penggantian pelatih timnas ini disahkan melalui rapat Komite Eksekutif PSSI pada 27 Februari 2013 dan diumumkan Sekretaris Jenderal PSSI Hadiyandra. ”Saya datang ke
Pelatih berusia 59 tahun itu menilai dirinya bisa bekerja sama dengan pelatih Indonesia, termasuk Nil Maizar yang dia gantikan. ”Kita bisa kerja sama, bukan musuh,” ujar Blanco.
Mantan pemain Boca Junior ini menilai, timnas Indonesia memiliki peluang besar tampil jauh lebih baik. Pemain-pemain yang dia pantau di Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia menunjukkan potensi besar memainkan pola menyerang yang akan dia terapkan. Blanco mengaku, ia hanya membutuhkan waktu 5-10
”Saya tertarik dengan pemain-pemain berkarakter dan mau berkorban, dan yang paling penting pemain itu mau berubah. Banyak pemain bagus di Indonesia, tetapi secara umum masih harus dibenahi supaya bisa tampil lebih bagus di level tinggi,” kata Blanco melalui penerjemah Fredy Felisiano.
Ia mengakui, membutuhkan waktu panjang untuk membenahi sepak bola Indonesia hingga mencapai target penampilan tertinggi. Namun, yang penting adalah permainan timnas harus berubah, menyerang.