WASHINGTON, KOMPAS.com — Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menyatakan tak menangkap pengusaha asal Rusia sekaligus pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Hal ini merupakan tanggapan terhadap pemberitaan media Rusia, RBK, yang menyebut Abramovich ditahan FBI pada Senin (25/3/2013).
"Kami tak menangkapnya. Itu tak benar," ujar seorang juru bicara FBI.
Sebelumnya, juru bicara Abramovich di Moskwa, John Mann, juga telah menyatakan bahwa berita RBK tidak benar.
"Ia berada di Amerika Serika, tetapi ia tidak ditangkap atau ditahan. Tentu kami tak akan membiarkan masalah ini begitu saja tanpa penjelasan," ujar Mann.
Berita RBK soal penangkapan Abramovich muncul setelah sejumlah media berspekulasi mengenai kematian pengusaha Rusia, Boris Berezovsky, di Inggris, pada Sabtu (23/3/2013).
Menurut keterangan polisi, Berezovsky meninggal akibat digantung, yang belum dikonfirmasi apakah ia gantung diri atau dibunuh. Penyelidikan terhadap kematian Berezovsky masih terus dilakukan.
"Hasil pemeriksaan jenazah menunjukkan sebab kematian adalah karena digantung. Ahli patologi tidak menemukan indikasi perlawanan," demikian pernyataan polisi.
Berezovsky sendiri merupakan mantan rekan bisnis Abramovich. Sejumlah kenalan Berezovsky menduga,
Berezovsky bunuh diri karena depresi setelah kalah dalam persidangan melawan Abramovich tahun lalu.
Menurut Guardian, kerugian yang dialami Berezovsky akibat kekalahan dalam persidangan itu ditaksir mencapai 100 juta poundsterling.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.