Apa kabar Luis Suarez? Kabar kontroversial apa lagi yang ia bawa? Ada baiknya, jangan berburuk sangka dulu. Striker Liverpool berusia 26 tahun ini justru ingin mengisahkan sisi pribadinya yang kontroversial itu. Bagi pemain asal Uruguay ini, menjadi kontroversial adalah sebuah pilihan sadar. Nah!
Begini penjelasannya. Suarez sadar telah membikin banyak kesalahan di lapangan. Namun, toh, ia pun mendapat ganjaran dari perilakunya: yakni sebuah reputasi buruk. Predikat ”tukang diving” bahkan tersemat kepadanya.
Bagi Suarez, ”kelicikan” di lapangan rumput itu adalah bagian dari ”karakter”-nya. ”Saya memiliki cara bermain sepak bola yang sangat aneh,” katanya kepada kantor AFP di Montevideo, Uruguay, di sela-sela latihan tim nasional Uruguay untuk menghadapi Paraguay dalam kualifikasi Piala Dunia melawan, Jumat besok.
Meski menyadari ia kontroversial, Suarez bukan tipe yang permisif terhadap kesalahan. Kontroversial tidak sama dengan gandrung membuat kesalahan. ”Saya adalah kritikus terbesar diri saya sendiri. Saya menyadari ketika saya membuat kesalahan,” kata suami Sofia Balbi ini.
Suarez juga mendengarkan semua kritik kepadanya. Kritik-kritik itu mengubah perilakunya di lapangan. Hukuman juga membuatnya lebih berhati-hati. ”Saya berkali-kali mendapat kartu kuning, yang itu memengaruhi permainan,” katanya. Suarez belajar dari kartu-kartu kuning itu, denda, dan juga skorsing. Ia merasa makin berkembang dan ia harus melanjutkan upayanya (untuk berkembang dan dewasa).
Tak heran, Suarez punya banyak julukan. Ia adalah ”pistolero”, bahasa Spanyol dari pembunuh bayaran berpistol. Itu lantaran ia kerap memerankan bandit di lapangan, misalnya melakukan
”Kita bisa kehilangan banyak hal, tetapi tidak pernah bisa kehilangan kelicikan. Itu gairah yang kita miliki sejak kanak-kanak saat bermain di jalan,” kata ayah seorang putri, Delfina, ini.
Bagi Suarez, jika ia tidak memiliki karakter ”licik” itu, ia tidak akan menjadi seorang pemain seperti sekarang ini. Perseteruan dengan Patrice Evra adalah peristiwa terheboh dari semua insiden sejak ia bergabung dengan Liverpool pada Januari 2011. Namun, kasusnya dengan Evra telah rampung.
Dalam obrolan dengan AFP, Suarez mengungkapkan kebanggaannya bisa mendukung klub elite seperti Liverpool. Ia mengakui masa-masa suram klubnya, yang kini berada di posisi ketujuh Liga Inggris.
Sulit bagi ”The Kop” untuk menembus kompetisi level Eropa. Akan tetapi, Suarez percaya kepada Brendan Rodgers, yang mengembalikan pemain-pemain asuhannya kembali pada filosofi Liverpool. Para pemain pun saling beradaptasi dan memberikan yang terbaik untuk tim.
Surez kini pencetak gol terbanyak di Liga Inggris. Sebanyak 22 gol telah ia koleksi dari 29 pertandingan. Ini pencapaian terbaik Suarez sejak bergabung di Anfield pada 2011. ”Kami berharap bisa memetik buahnya musim depan,” katanya.
Sebagai pemain profesional, Suarez juga menginginkan menjadi bagian tim-tim hebat. Saat ini ia nyaman dengan Liverpool, yang ia sebut salah satu tim kelas dunia. Namun, seandainya ada tim lain datang dan memberinya prospek untuk bermain di level internasional, ia tidak akan menolaknya. ”Kita lihat nanti, apa saya mau tinggal atau meninggalkan (Liverpool),” ujarnya.
Suarez mengagumi klub hebat, seperti Barcelona dan Real Madrid. Ia juga menyebut Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sangat luar biasa. Ia melihat kualitas dan kelas dalam diri Andres Iniesta. Suarez yakin, ia pun memiliki kualitas, selain sejumlah karakter kontroversial itu.