Frankfurt, Senin -
Kroos (Bayern Muenchen) cedera lutut, sedangkan Bender (Borussia Dortmund) flu. Sebelum itu, Loew sudah kehilangan gelandang Lars Bender (Bayer Leverkusen)—saudara kembar Sven Bender—yang cedera tumit, Marco Reus (Dortmund), dua bek tengah Mats Hummels (Dortmund) dan Holger Badstuber (Bayern), serta striker Miroslav Klose (Lazio).
Reus diskors, sedangkan Hummels, Badstuber, dan Klose cedera. Loew belum memutuskan apakah akan memanggil pemain pengganti atas bertambahnya cedera pemain di timnya. Dari 23 pemain yang dia umumkan, Kamis lalu, hanya ada satu striker, Mario Gomez.
Pada laga kualifikasi Piala Dunia 2014, akhir pekan ini, skuad ”Panser” bakal tampil dulu di Astana, Kazakhstan, Jumat mendatang. Empat hari kemudian, giliran Jerman menjamu Kazakhstan di Nurenberg.
Saat ini, semifinalis Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 itu memimpin klasemen sementara Grup C Zona Eropa dengan nilai 10 dari empat laga. Dari dua laga melawan Kazakhstan, tim berperingkat ke-139 dalam ranking FIFA—di bawah Vietnam (129) dan Thailand (135)—Loew mematok target enam poin.
”Harapan semua kalangan, kami memenangi dua laga itu. Kami tim favorit dan kami menerima status (favorit) itu,” ujar Loew, Kamis lalu. Terkait dengan laga tersebut, pelatih berusia 53 tahun itu sebenarnya lebih suka jika ada babak prakualifikasi bagi tim-tim kecil dalam kualifikasi Piala Dunia dan Piala Eropa.
Loew mengatakan, kalender internasional saat ini terlalu padat dan harus dikurangi. Kepada majalah
Tim-tim seperti itu masuk zona Eropa, tetapi peringkat mereka dalam ranking FIFA sangat rendah. Peringkat sebagian tim- tim itu dalam ranking FIFA bahkan lebih rendah dari Indonesia (166), yakni Andorra (204) dan San Marino (207), dari 209 negara anggota FIFA. Kepulauan Faroe, yang juga satu grup dengan Jerman di kualifikasi Piala Dunia 2014, berperingkat ke-153.
Gagasan Loew agar negara-negara kecil dalam peta sepak bola dunia itu menjalani prakualifikasi pernah dilontarkan beberapa ofisial sepak bola Jerman. Menurut Presiden Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) Wolfgang Niersbach, tidak ada peluang gagasan itu diterima Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA).