Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ronaldo, antara Sedih dan Gembira

Kompas.com - 07/03/2013, 03:01 WIB

Cristiano Ronaldo (28) mencurahkan perasaannya kepada bek Manchester United yang juga karibnya, Patrice Evra, seusai laga putaran pertama babak 16 besar Liga Champions antara MU dan Real Madrid di Bernabeu, Februari lalu. Betapa sulit menata emosi saat harus kembali ke Old Trafford untuk laga putaran kedua.

”Saya ingat obrolan kami di Madrid. Katanya, pasti akan emosional kembali ke sini,” kata Evra, ”Sulit jika kita bertanding dengan perasaan cinta. Cristiano akan disambut dengan meriah karena prestasinya saat di United. Penggemarnya tidak akan melupakan itu. Lagi pula, ia masih mencintai klub ini (United).” Meski berharap Ronaldo tidak mampu tampil baik, Evra mengakui mental juara kawannya itu. Ronaldo adalah lawan tangguh.

Gelandang Madrid, Xabi Alonso, langsung membantah. Ronaldo yang telah mengoleksi 185 gol dalam 182 laga untuk Real tidak akan sesentimentil itu. Ia profesional. ”Ia akan melaluinya,” kata eks gelandang Liverpool itu.

Apa yang terjadi di Old Trafford memang sangat emosional. Penonton emosional. Ronaldo pun emosional. Setelah empat musim, ia kembali lagi ke stadion yang penuh kenangan itu dan menjadi bintang paling berkilau. Hasil 2-1 (agregat 3-2) membuat Madrid melangkah ke perempat final.

Paul Hayward dari The Telegraph menggambarkan Ronaldo seperti sosok dalam novel karya Mary Shelley, Frankenstein. Ibarat Frankenstein, MU telah menciptakan ”monster” bernama Ronaldo, dan monster itu datang kembali untuk menghancurkannya. Sadis!

Ronaldo memang lebih lama bersama dengan MU dibandingkan dengan Madrid. Ia mekar seiring prestasinya di MU. Wanginya mengundang ribuan penggemar untuk mengerumuninya selama enam musim. MU dan Madrid sama-sama ia cintai. Maka, ketika hajatan di lapangan rampung, kelahiran Funchal, Madeira, Portugal, ini menolak untuk merayakan kemenangan timnya. Ia bahkan mengangkat bahu dan lengannya, seolah-olah bilang, ”maaf”.

”Saya menghargai perasaan penonton yang pernah mendukung saya selama bertahun-tahun di sini. Itu adalah perasaan yang tak bakal dilupakan,” kata Ronaldo kepada televisi Spanyol, TVE. ”Saya tidak merayakan kemenangan, tetapi dalam hati saya gembira. Yang saya inginkan adalah menang selangkah demi selangkah menuju final,” sambungnya.

Seperti anak kecil

Berulang-ulang Ronaldo menyeru, ”Luar biasa..., bukan main..., sulit dipercaya...” atas suasana malam itu dan kemenangan timnya. ”Tidak mudah untuk melupakan rumah ini. Saya berada di sini selama enam tahun dan semua orang sangat baik kepada saya. Saya datang ke sini lagi seperti seorang anak. Perasaan ini aneh. Bukan hanya karena pertandingan ini, melainkan juga karena ini pertandingan yang pertama (setelah hijrah empat tahun lalu),” tuturnya.

Ronaldo merasa bahagia telah membuahkan satu gol di kandang dan saat tandang. Namun, ada perasaan sedih menyelinap. Ia gembira karena Madrid menang, sekaligus sedih karena MU kalah. ”Saya merasa sedikit sedih karena MU juga pantas untuk menang. Namun, inilah bagian dari sepak bola. Perasaan itu masih tetap tinggal, tetapi tidak mengubah keadaan,” katanya.

Ronaldo bahkan merasa malu karena suporter terus bertepuk tangan dan mengelu-elukannya. ”Menurut saya, di dua pertandingan ini saya tidak bermain sebaik yang saya lakukan selama ini,” kata Ronaldo.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan kembali ke MU, Ronaldo menukas, ”Kembali ke United? Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada masa depan.”

Siapa yang tidak memaklumi perasaan Ronaldo malam itu. Ia ibarat mendatangi bekas kekasihnya, lantas kembali membuatnya patah hati. Ronaldo pun sedih. (REUTERS/IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com