Pemerataan Pemain Liga KG Disambut Positif

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetisi Liga Kompas Gramedia U-14 digulirkan bukan hanya sebagai ajang bagi pemain muda untuk meraih prestasi. Lebih dari itu, ada tujuan lain yang lebih besar dari dihelatnya event ini, yakni untuk memajukan pembinaan sepak bola usia dini.

Oleh sebab itu, pihak penyelenggara sengaja menerapkan beberapa aturan untuk mengakomodasi tujuan tersebut. Salah satunya dengan mewajibkan seluruh peserta untuk memainkan pemain yang terdaftar dalam line-up. Dari 18 pemain, tujuh pemain cadangan wajib dimainkan.

Aturan yang mulai diterapkan tahun ini ternyata mendapat sambutan bagus dari berbagai pihak. "Saya pikir sangat positif, ya. Sebab, pemain punya kesempatan untuk bermain. Jadi, peserta harus memiliki tim dengan materi yang merata," ujar Nana Hernawan, Pelatih Kabo Mania.

Pernyataan yang mendukung juga diungkapkan Wahyu Tebe, Pelatih One Way Sempak Bogor. Menurutnya, "Ini merupakan tantangan bagi pelatih untuk membangun tim yang solid dan bagaimana melakukan rotasi pemain dengan tepat."

Meski aturan ini diterapkan, kenyataannya sejumlah peserta masih mencari celah untuk bisa memainkan pemain intinya selama mungkin. "Ada tim yang baru mengganti banyak pemain menjelang akhir atau melakukan pergantian pemain dengan cepat. Ini berseberangan dengan tujuan utama untuk pembinaan," kata Wakil Direktur Kompetisi LKG, Dede Supriyadi.

Terkait hal ini, usulan diberikan oleh Pelatih Persigawa, Ari Tasmin. "Pergantian bisa dilakukan sekaligus pada pergantian babak, misalnya lima pemain. Setelah itu, sisanya pada babak kedua," ujar dia. (Soccer/Adit)