JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia diharapkan bisa mengikuti langkah AC Milan membentuk AC Milan Glorie yang merupakan wadah bagi para legenda. Pasalnya, pemain juga perlu mendapatkan apresiasi selepas pensiun, dan bukan hanya ketika masih bermain.
Hal tersebut diungkapkan Ponaryo Astaman usai laga amal melawan AC Milan Glorie, yang dimenangkan Paolo Maldini dan kawan-kawan dengan skor 4-2.
"Ya, harusnya perlu. Ya, acara begini kan bentuk apresiasi terhadap mantan-mantan pemain. Dihargai tidak hanya saat berkarier tetapi setelah itu seharusnya tetap ada penghargaan saat selesai berkarier," jelas Ponaryo usai pertandingan.
Namun, Ponaryo belum bisa memastikan ide ini bisa terlaksana atau tidak. "Hal itu tanya PSSI saja," tutur gelandang Sriwijaya FC itu.
Ponaryo bersama para legenda-legenda sepak bola lain seperti Bambang Pamungkas, Ruly Nere, Ansyari Lubis, dan Kurniawan Dwi Julianto mampu menyajikan penampilan menarik pada pertandingan itu. Atmosfer pertandingan juga luar biasa karena Stadion Gelora Bung Karno dipenuhi Milanisti. Namun sayang, wartawan tak bisa meminta pendapat dari para pemain AC Milan Glorie karena panitia tidak menyiapkan waktu untuk bertemu wartawan.
Bahkan, wartawan pun sempat terkecoh karena Paolo Maldini dan kawan-kawan tidak melalui mix zone saat meninggalkan ruang ganti. Sebelum pertandingan, beberapa wartawan pun mengeluh karena tak mendapatkan identitas peliputan. Mereka akhirnya bisa meliput bermodalkan secarik kertas yang ditandatangani panitia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.