Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Korban Kebijakan Klub

Kompas.com - 22/01/2013, 03:04 WIB

Jakarta, Kompas - Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan larangan beraktivitas yang terkait dengan sepak bola selama enam bulan serta denda Rp 100 juta kepada 22 pemain yang tidak memenuhi panggilan mengikuti pemusatan latihan tim nasional senior untuk Piala Asia 2015. Para pemain bisa mengajukan banding dalam 15 hari sejak hukuman ditetapkan, Senin (21/1).

Para pemain yang dihukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) adalah Fachrudin dan Busari (Madura United); M Robi (Persisam); Zulkifli Syukur dan Ahmad Bustomi (Mitra Kukar); I Made Wirawan, Atep, M Ridwan (Persib Bandung); Tantan (Sriwijaya FC); Samsul Arif (Persela Lamongan); Jailani Sibi dan Ronal Setmop (Persidafon Dafonsoro); Victor Igbonefo dan Greg Nwokolo (Arema ISL); serta Irfan Raditya (Arema IPL).

Tujuh pemain dari Persipura Jayapura juga dihukum oleh Komdis PSSI. Mereka adalah Boaz Solossa, Ricardo Salampessy, Patrich Wanggai, Immanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, Lukas Mandowen, dan Ortizan Solossa.

Pemain dihukum berdasarkan Kode Disiplin PSSI Pasal 78 Ayat 1. Para pemain masuk kategori bertingkah laku buruk tidak mengindahkan tim nasional.

Wakil Ketua Komdis PSSI Catur Agus Saptono menjelaskan, dua pemain yang belum bergabung, Bambang Pamungkas dan Irfan Bachdim, tidak dihukum karena alasannya jelas. Bambang izin konsentrasi di Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia dan Irfan masih di luar negeri. Para pemain U-23 yang dipanggil ke tim nasional senior belum dihukum karena masih dalam proses pemanggilan tim nasional SEA Games XVII.

Pemain jadi korban

Fachrudin yang pernah membela timnas di Piala AFF 2012 menilai para pemain telah menjadi korban. Pemain bertahan ini sangat ingin kembali membela tim nasional, tetapi tidak diizinkan oleh manajemen klub.

”Saya sudah mau berangkat, tetapi tidak boleh oleh klub. Para pemain lain saya rasa juga sama. Kami serba salah karena sudah terikat kontrak dengan klub,” ujar pemain Madura United ini.

Manajer Sriwijaya FC Hendri Zainuddin menilai, hukuman Komdis PSSI tidak berdampak apa pun. Tantan tetap akan dimainkan karena Sriwijaya menginduk pada Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).

Ketua Komdis PSSI Bernhard Limbong menegaskan, dirinya mengetahui para pemain menjadi korban pihak ketiga yang melarang mereka membela timnas. ”Tetapi, saya juga harus menegakkan aturan,” ujarnya.

Limbong menegaskan, para pemain yang dihukum masih diberi kesempatan membela timnas. Dirinya bisa memberi toleransi jika pemain mau bergabung dengan timnas. (ANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Doa Susy Susanti untuk Indonesia di Final Thomas dan Uber Cup 2024

Doa Susy Susanti untuk Indonesia di Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Barcelona Tembak Kaki Sendiri, Xavi Marah

Barcelona Tembak Kaki Sendiri, Xavi Marah

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal-Man City Pesta, Perburuan Gelar Sengit

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal-Man City Pesta, Perburuan Gelar Sengit

Liga Inggris
Hasil Sassuolo Vs Inter: Emil Audero Starter, Nerazzurri Kalah dari Tim Degradasi

Hasil Sassuolo Vs Inter: Emil Audero Starter, Nerazzurri Kalah dari Tim Degradasi

Liga Italia
Real Madrid Juara Liga Spanyol Usai Girona Gilas Barcelona 4-2

Real Madrid Juara Liga Spanyol Usai Girona Gilas Barcelona 4-2

Liga Spanyol
Hasil Man City Vs Wolves 5-1: Empat Gol Haaland Meneror Arsenal

Hasil Man City Vs Wolves 5-1: Empat Gol Haaland Meneror Arsenal

Liga Inggris
Hasil Real Madrid Vs Cadiz 3-0, Los Blancos di Ambang Juara Liga Spanyol

Hasil Real Madrid Vs Cadiz 3-0, Los Blancos di Ambang Juara Liga Spanyol

Liga Spanyol
Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com