Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saya Buktikan, Sepak Bola Bisa Memberi Kehidupan

Kompas.com - 20/01/2013, 20:57 WIB

KOMPAS.com -- Walhasil, dengan segala kekurangan yang ada, Bambang Pamungkas merasa puas dan bangga berkiprah di panggung sepak bola nasional. Sebuah perjalanan yang dilaluinya dengan penuh warna-warni, termasuk hubungannya yang kurang manis dengan media. Selain bermain sepak bola, ia juga rajin menulis melalui blog pribadinya.

Berikut ini adalah bagian terakhir dari wawancara Kompas dengan Bambang Pamungkas:

Terakhir, soal kehidupan Anda. Bagaimana Anda merancang karier hingga bisa seperti sekarang?

Ya, saya berpikir itu suatu prinsip yang saya pegang dan selalu saya sampaikan pada generasi muda di mana pun saya memberikan coaching clinic atau motivasi. Bahwa, jangan pernah berhenti untuk bermimpi. Karena mungkin suatu saat nanti mimpi kalian bisa (terwujud) seperti saya, Bambang Pamungkas, yang bisa membela timnas. Bisa jadi, suatu saat nanti rekan-rekan atau adik-adik yang lain yang akan membela timnas. Artinya, persiapkan sebaik mungkin.

Saat pertama kali saya bahwa meyakini sepak bola sebagai profesi, maka di sana saya berpikir, target utama saya adalah timnas. Artinya, di situlah target yang seperti saya katakan, target tertinggi pemain sepak bola di dunia mana pun adalah timnas. Terlepas dari apakah sampai, apakah tidak, ketika pemain diberi kesempatan bermain untuk timnas, dia akan mengambil kesempatan itu.

Itu yang saya tanamkan dari awal. Ketika saya memilih sepak bola sebagai profesi, saya harus merasa yakin bahwa sepak bola harus memberi sesuatu pada suatu saat nanti. Sepak bola bisa memberi saya kehidupan. Sepak bola bisa menjadi profesi yang pada akhirnya membuat saya bisa berkata pada orang, "Eei.. di Indonesia sepak bola layak untuk digeluti" dan itu saya buktikan hingga sekarang.

Ada satu hal lagi yang mungkin tidak banyak orang tahu. Saat saya masih sekolah, ada pertentangan antara saya dan orangtua saya. Jujur, ketika bersekolah, saya termasuk siswa yang berprestasi. Jadi orangtua saya berpikir, sepak bola bukan profesi, kenapa tidak meneruskan sekolah atau pegawai negeri. Artinya, saya cukup menonjol di bidang akademik, kenapa tidak mempersiapkan hal itu.

Tetapi, saya berpikir, passion saya di sepak bola. Oleh karena itu, ada tantangan bagi saya untuk membuktikan kepada orangtua saya bahwa pilihan saya tidak salah. Di situlah saya berpikir harus 100 persen menggeluti olahraga ini yang nanti saya bisa buktikan pada orangtua saya bahwa pilihan saya tidak salah. Dan sekarang saya bisa membuktikan itu, bahwa sepak bola bisa memberikan kehidupan bagi saya.

Anda dikenal sebagai satu dari sedikit pemain sepak bola yang punya intelektualitas, kecerdasan berpikir dan kemampuan mengartikulasikannya di atas rata-rata pemain. Bagaimana Anda mengisi kapasitas intelektualitas Anda?

Itu juga yang selalu saya sampaikan pada generasi pesepak bola kita. Bahwa, era sepak bola modern intelektualitas menentukan kesuksesan. Sekali lagi, intelektualitas menentukan kesuksesan seseorang. Dan intelektualitas itu bisa diisi di sekolah dan sedini mungkin.

Karena itu selalu saya sampaikan, main sepak bola itu penting, tetapi jangan pernah berpikir untuk meninggalkan sekolah. Karena bagi saya, seorang pemain yang mempunyai isi kepala cukup mumpuni lebih bisa untuk mengatasi tekanan, lebih bisa untuk mengambil sikap, lebih bisa untuk merepresentasikan dirinya kepada masyarakat, dan lebih bisa untuk memberikan contoh pada generasi di bawahnya.

Bahwa sepak bola memang olahraga keras, body contact, tetapi di sisi lain juga dibutuhkan intelektualitas untuk itu. Karena sepak bola tidak hanya skill yang bisa memenangkan pertandingan, tetapi ada strategi. Untuk bisa mengejawantahkan strategi, perlu intelektualitas setiap pemain. Karena sepak bola adalah olahraga tim. Itulah salah satu kelemahan sepak bola Indonesia.

Secara talenta, kita tidak pernah kalah dengan negara mana pun. Tetapi terkadang secara strategi kita terlambat. Terlambat meng-counter strategi dan terlambat atau kalah dalam masalah strategi. Kenapa? Karena, seperti saya sampaikan tadi, kebanyakan pemain sepak bola Indonesia berpikir bahwa sepak bola adalah segalanya, sekolah tidak penting. Terkadang itu yang membuat kita kalah dalam suatu pertandingan. Dan bagi saya pribadi, saya adalah pribadi yang suka membaca. Apa pun saya baca. Itu sedikit banyak memberikan rangsangan kepada otak saya untuk berpikir.

Anda rajin menulis blog, dari mana Anda belajar menulis?

Saya menulis lebih karena keterpaksaan. Mungkin rekan-rekan media tahu, saya orang yang tertutup kepada media. Tapi, bukan pribadi yang introvert sebenarnya. Artinya, saya ingin mempunyai komunikasi tersendiri kepada publik dengan cara saya sendiri.

Saya memilih menulis karena semuanya lebih detail. Saya bisa menyampaikan segala permasalahan, segala ide, pandangan saya tentang profesi saya lebih detail dan lebih apa adanya. Dan oleh karena itulah saya menulis. Walau pada akhirnya, susah bagi saya di awal. Tetapi karena lebih pada karena keharusan, untuk meng-counter atau menjelaskan sesuatu yang terjadi, sekarang menjadi sebuah kebiasaan.

Otodidak atau ada yang mengajari?

Itu otodidak. Kebetulan saya suka membaca, jadi saya banyak belajar dari kolumnis-kolumnis andal. Saya banyak belajar dari orang-orang tulisannya yang saya suka. Tapi, saya selalu memberi ciri khas dalam tulisan saya. Dan ya, alhamdulillah, apa yang saya tulis di blog saya mendapat respon positif dari pembaca.

Tujuan saya menulis adalah untuk berbagi pengalaman, berbagi pengalaman tentang karier saya sebagai pemain sepak bola, dan juga pribadi. Siapa tahu, tulisan saya bermanfaat bagi pemain generasi di bawah saya yang ingin menjadi pemain sepak bola. Setidaknya mereka bisa mempersiapkan diri. Ketika mereka menjadi pemain sepak bola, ada saat-saat di mana mereka menemukan hal yang tidak nyaman, yang mungkin nyaman, ya mungkin luar biasa tidak nyaman, dan sebagainya, segala intrik dan segala kondisi itu nyata, riil, dan bisa belajar saya mengatasi itu mungkin. Dan saya harap itu bisa bermanfaat.

Anda sebut itu keterpaksaan. Anda dikenal punya hubungan kurang bagus dengan media. Anda pernah ditulis seperti apa hingga mengambil jarak dengan media?

Yang paling penting, apa yang kita sampaikan tidak mereka tulis seperti apa yang mereka dengar. Bagi saya, apa yang ditulis media bisa membentuk opini publik yang sangat kuat. Tetapi, sayangnya terkadang media tidak bisa menyampaikan sebuah hal seperti yang disampaikan narasumber.

Ada ketidakpuasan di sana ketika terjadi interview, kemudian dalam pemuatan besoknya tidak sesuai dengan apa yang saya maksudkan. Lalu saya berpikir, saya ingin sesuatu yang bisa merepresentasikan diri saya, benar-benar seperti yang ingin saya sampaikan, sehingga message sampai ke masyarakat.

Dan oleh karena itu saya menulis. Karena dengan menulis, saya bisa menjelaskan setiap masalah dengan sangat detail sehingga mereka bisa tahu kenapa saya memilih itu, kenapa saya bersikap seperti itu, karena di situ saya bisa menjelaskan kenapa bisa menentukan itu.

Persisnya kapan?

Pertama kali saya menulis sejak 2004, tetapi baru berani membuat blog pribadi tahun 2007. Tulisan pertama saya tahun 2004 ketika saya pindah ke Malaysia. Karena tulisan pertama saya adalah surat pamitan kepada The Jakmania (suporter Persija). Saya masih ingat betul itu.

Dengan popularitas Anda saat ini, dengan followers di Twitter yang jauh lebih besar dibanding Presiden FIFA, Anda tidak tergoda terjun ke dunia politik?

Tidaklah. Saya ingin dikenal masyarakat sebagai pesepak bola. Itu sesuatu hal yang masih bisa jaga hingga saat ini dan insya Allah sampai kapan pun. Saya ingin dikenal masyarakat sebagai pemain sepak bola, bukan sebagai bintang iklan, bukan sebagai hal yang lain.

Bagi saya, ada tanggung jawab besar ketika menjadi seorang public figure. Ada dua hal yang bisa menjadi semacam hal yang berlawanan ketika menjadi public figure, yaitu kita bisa menjadi memberikan efek positif atau efek negatif, tergantung bagaimana kita memanfaatkan hal itu.

Itu yang saya coba saya share kepada masyarakat atau follower saya, bahwa saya ingin memberi efek yang positif walaupun tidak selamanya yang ada diri saya positif. Tetapi, setidaknya ada sebuah hal positif yang membuat generasi pemain sepak bola di bawah saya belajar. Karena, sebagai public figure, kita seperti diletakkan dalam sebuah mikroskop. Apa pun yang kita lakukan, akan diperhatikan dan dicontoh orang.

Jadi, di sisi lain lain ada ketenaran orang, di sisi lain orang itu punya tanggung jawab moral untuk bisa memberi efek positif bagi orang yang mengidolakan dia.

Anda terlihat lebih getol di pembinaan usia dini?

Ya memang kalau kita bicara usia dini, kita selalu antusias. Saya dalam hal ini, kami di bawah MSG (Munial Sport Group). MSG ini menaungi sekitar 10-15 pemain sepak bola nasional di Indonesia. Setiap tahun kita mempunyai kompetisi sepak bola level junior yang (digelar) lebih kepada tanggung jawab moral kita untuk memberi edukasi kepada pemain-pemain muda kita di Indonesia.

Kalau kita bicara pemain sepak bola usia dini, kita akan kembali ke masa 15 tahun yang lalu, ketika belajar seperti mereka. Setiap pemain sepak bola pasti senang ketika diajak ngomong masalah pembinaan usia dini. Karena itu akan membuat mereka flash back kapada siapa mereka dulu. Itu yang kita lakukan.

Dulu saya ada di beberapa produk, kebetulan sekarang saya di Kompas (Liga Kompas Gramedia), termasuk kita punya sendiri yang bertujuan untuk memberi pondasi yang kuat bagi masa depan mereka karena itu tanggung jawab moral kita. Jadi, saya selalu welcome dan selalu antusias untuk berbicara masalah pembinaan usia dini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

    Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

    Timnas Indonesia
    Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

    Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

    Timnas Indonesia
    Live Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Kebobolan, Skor Sama Kuat 1-1

    Live Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Kebobolan, Skor Sama Kuat 1-1

    Timnas Indonesia
    Live Indonesia Vs Irak 1-0: Ivar Jenner Cetak Gol Cantik, Garuda Unggul

    Live Indonesia Vs Irak 1-0: Ivar Jenner Cetak Gol Cantik, Garuda Unggul

    Timnas Indonesia
    Live Indonesia Vs Irak: Saling Rangkai Serangan, Tendangan Bebas Marselino Masih Lemah

    Live Indonesia Vs Irak: Saling Rangkai Serangan, Tendangan Bebas Marselino Masih Lemah

    Timnas Indonesia
    Championship Series: Fakta Aneh Persib Vs Bali United di Mata Alberto

    Championship Series: Fakta Aneh Persib Vs Bali United di Mata Alberto

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Lebihi Ekspektasi, Kans ke Olimpiade Terbuka

    Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Lebihi Ekspektasi, Kans ke Olimpiade Terbuka

    Timnas Indonesia
    Susunan Pemain Indonesia Vs Irak: Struick Kembali, Hubner Kapten

    Susunan Pemain Indonesia Vs Irak: Struick Kembali, Hubner Kapten

    Timnas Indonesia
    Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23, Legenda Irak Akui Indonesia Berbahaya

    Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23, Legenda Irak Akui Indonesia Berbahaya

    Timnas Indonesia
    Link Live Streaming Indonesia Vs Irak, Kickoff 22.30 WIB

    Link Live Streaming Indonesia Vs Irak, Kickoff 22.30 WIB

    Timnas Indonesia
    Hasil Thomas Cup 2024: Juara Bertahan Keok, Malaysia Bungkam Jepang

    Hasil Thomas Cup 2024: Juara Bertahan Keok, Malaysia Bungkam Jepang

    Badminton
    Isu Badai Cedera Persib Jelang Championship Series, Dokter Tim Buka Suara

    Isu Badai Cedera Persib Jelang Championship Series, Dokter Tim Buka Suara

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Irak: Tekad Rio Fahmi Tembus Olimpiade bersama Garuda Muda

    Indonesia Vs Irak: Tekad Rio Fahmi Tembus Olimpiade bersama Garuda Muda

    Timnas Indonesia
    Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Irak Pukul 22.30 WIB

    Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Irak Pukul 22.30 WIB

    Timnas Indonesia
    Performa Lawan Jepang Jadi Bekal Tim Uber Indonesia Hadapi Thailand

    Performa Lawan Jepang Jadi Bekal Tim Uber Indonesia Hadapi Thailand

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com