Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggung Jawab Moral Saya Membela Timnas Saat Terpuruk

Kompas.com - 20/01/2013, 19:21 WIB

KOMPAS.com -- Bambang Pamungkas tidak menyesal dan menyatakan berbangga memperkuat tim nasional, saat tim nasional terpuruk sekalipun. Ia memiliki alasan-alasan dan prinsip-prinsip tersendiri soal itu, meski tidak jarang berseberangan dengan keluarganya. Seperti apa prinsip-prinsip itu, berikut lanjutan wawancara dengannya:

Dengan keputusan bergabung timnas, Anda seperti melawan arus besar. Apa yang membuat Anda berani? Ada yang membekingi Anda?

Saya rasa, tidak. Jujur, tantangan itu tidak hanya dari luar. Dari keluarga saya sendiri pun sempat mempertanyakan keputusan saya. Karena, istri saya, dari tahun 2008, sebenarnya ingin saya pensiun dari timnas. Apalagi, dalam keadaan konflik seperti ini saya melawan arus.

Tetapi, pada akhirnya saya berpikir ini tanggung jawab moral saya. Saya pernah merasakan bagaimana saya begitu bangga bermain untuk timnas. Saya pernah merasakan bagaimana kami dicaci maki di timnas. Saya pernah merasakan bagaimana kami gagal, bagaimana kami berhasil, dan sebagainya. 

Artinya, ketika saya melihat timnas ditinggalkan masyarakat, ketika timnas dicaci maki masyarakat, saya berpikir ada tanggung jawab moral di sana. Memang semua orang berpikir bahwa timnas yang kemarin itu adalah timnas yang mungkin terburuk dari yang selama ini dikirim.

Tetapi, saya merasa sangat terhormat bermain dengan mereka. Karena di tengah segala cacian, di tengah segala makian, di tengah segala permasalahan, mereka tetap berdiri, berjuang di garda paling depan untuk membela harkat dan martabat bangsa. Menurut saya, itu luar biasa.

Dan itu salah satu hal yang ada di hati saya. Ketika saya pernah begitu bangganya, begitu dipuji-puji orang bermain di timnas, maka ketika terpuruk, saya juga ingin merasakannya. Karena itu tanggung jawab moral saya, terlepas apakah itu event terakhir saya atau tidak, saya pernah mengatakan itu. Tetapi, saya ingin mengakhiri semuanya dengan, katakanlah sesuatu hal yang memuaskan hati saya.

Apa mendorong istri Anda meminta mundur dari timnas tahun 2008?

Tekanan bermain di timnas sangat tinggi. Maka, kita pernah melihat, seorang pemain yang bermain begitu luar biasa di klub, ketika bermain di timnas tidak maksimal. Itu banyak terjadi. Karena logikanya, ketika saya bermain untuk Persija dan saya gagal, maka yang mengritik saya hanya masyarakat Jakarta.

Tetapi, ketika saya bermain untuk timnas Indonesia, ketika tidak memuaskan publik, maka dari Sabang sampai Merauke yang mengritik saya. Itu konsekuensi. Mungkin bagi saya, itu hal yang wajar karena itu sebuah konsekuensi yang sangat saya pahami sebagai pemain sepak bola. Tetapi, bagi keluarga, tidak semudah itu.

Tekanan-tekanan seperti itu yang membuat istri saya terutama berpikir, "Sudahlah, sudah lama bermain di tim nasional." Jadi, dia berpikir saya konsentrasi di klub, lebih bisa memberi waktu untuk keluarga, lebih bisa mempunyai waktu dengan anak.

Tetapi, sekali lagi, saya ceritakan pada istri saya, ini tanggung jawab saya. Tanggung jawab moral saya pada sebuah olahraga yang telah memberikan segalanya bagi saya, yang telah membuat saya sampai di mana saya berdiri saat ini. Jadi, lebih kepada tanggung jawab. Dan tidak semua orang pahami itu. Ya, memang naif bagi semua orang, tetapi ini prinsip. Itulah sebabnya mengapa saya akan berusaha untuk melakukan itu, dengan apa pun konsekuensi yang harus saya hadapi.

Apakah permintaan istri agar pensiun itu sudah diulang lagi?

(Tertawa) Setiap kali ada pemanggilan timnas, istri saya selalu berdoa agar  saya tidak masuk dalam daftar yang dipanggil. Tetapi, selalu istri saya kecewa. Setiap kali ada pemanggilan timnas, nama saya ada. Dan dia tahu, saya tidak akan pernah bisa menolak pemanggilan masuk timnas.

Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai berpikir, mungkin ada saatnya nantinya akan harus melakukan hal yang lain, memberi kesempatan pada yang lain, pasti ada. Dan sekali lagi seperti saya katakan tadi, di Malaysia saya pernah katakan mungkin ini event terakhir bagi saya. Artinya, kemarin adalah AFF kelima saya. Dan apa pun hasilnya, saya bangga dengan teman-teman saya kemarin dan mungkin itu bisa menjadi yang terakhir buat saya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Line Up dan Link Streaming Piala FA Man City vs Chelsea, Haaland Menghilang

    Line Up dan Link Streaming Piala FA Man City vs Chelsea, Haaland Menghilang

    Liga Inggris
    Hasil Red Sparks vs Indonesia All Star 3-2, Megawati Ucapkan Terima Kasih

    Hasil Red Sparks vs Indonesia All Star 3-2, Megawati Ucapkan Terima Kasih

    Sports
    Hasil dan Klasemen Liga 1, Bali United Menang Dramatis, Dewa Jaga Asa

    Hasil dan Klasemen Liga 1, Bali United Menang Dramatis, Dewa Jaga Asa

    Liga Indonesia
    SBY Ramaikan Laga Red Sparks Vs Indonesia All Star 

    SBY Ramaikan Laga Red Sparks Vs Indonesia All Star 

    Sports
    Jelang Yordania Vs Indonesia, Skuad Garuda Muda Analisis Laga Lawan

    Jelang Yordania Vs Indonesia, Skuad Garuda Muda Analisis Laga Lawan

    Timnas Indonesia
    Hasil Persib Vs Persebaya 3-1, Alasan Bojan Hodak Bahagia

    Hasil Persib Vs Persebaya 3-1, Alasan Bojan Hodak Bahagia

    Liga Indonesia
    Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

    Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

    Sports
    Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

    Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

    Liga Indonesia
    Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

    Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

    Liga Indonesia
    Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

    Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

    Liga Indonesia
    Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

    Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

    Liga Indonesia
    AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

    AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

    Liga Italia
    Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

    Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

    Liga Indonesia
    Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

    Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

    Timnas Indonesia
    Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

    Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com