Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Pun Hasilnya, Saya Membela Timnas yang Benar

Kompas.com - 20/01/2013, 18:07 WIB

KOMPAS.com -- Bambang Pamungkas mengambil risiko tidak kecil saat bergabung dengan tim nasional yang dipersiapkan PSSI untuk Piala AFF 2012. Ini karena klubnya, Persija Jakarta, secara struktural berada di bawah Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), kelompok oposan PSSI. Namun, Bepe berani mengambil sikap, melawan arus, dan mempertaruhkan risiko yang tidak ringan.

Mengapa ia memilih jalan itu? Berikut lanjutan wawancara dengan pemain dengan nomor punggung 20 tersebut:

Dalam situasi perpecahan seperti sekarang, apakah keputusan Anda untuk bergabung timnas atau tidak, merupakan pilihan yang sulit?

Tentu, ada komunikasi-komunikasi di mana pada akhirnya saya harus memilih. Contoh ketika saya memilih bergabung dengan tim nasional, maka klub saya jelas keberatan. Mungkin federasi di mana klub saya berafiliasi sangat keberatan. Akan tetapi, bagi saya pribadi, saya harus katakan salah ketika itu salah. Saya harus katakan bahwa ini benar ketika itu benar.

Timnas yang benar ya yang saya bela kemarin, yang bermain di Piala AFF, terlepas dari siapa pun pemainnya, apa pun hasilnya, tetapi itulah representasi dari tim nasional Indonesia. Jadi, banyak komunikasi yang saya bangun sehingga pada akhirnya saya memutuskan itu. Tidak tanpa tekanan, tidak tanpa konsekuensi yang berat, tetapi bagi saya itu pilihan dan ketika saya melakukan itu, maka saya merasa tidak mengkhianati profesi saya.

Apa tekanan apa yang paling berat yang Anda terima saat itu?

Mungkin salah satunya ketika saya bermain di timnas, saya kehilangan pekerjaan saya di Persija. Itu sesuatu hal yang mungkin semua orang tahu. Ketika pemain bergabung tim nasional Indonesia, secara otomatis ia akan disanksi klubnya. Bisa jadi akan dipecat klubnya. Ya saya mengambil risiko itu. Karena bagi saya melakukan tindakan yang benar.

Dan fans Anda pun juga terbelah?

Tentu, tentu. Ketika saya bergabung timnas, fans Persija mungkin berpikir saya mengkhianati tim saya. Tetapi, ketika saya menjelaskan secara detail mengenai mengapa saya melakukan itu, maka mereka mulai berpikir dan mulai paham. Saya yakin, masyarakat kita mulai pintar dalam menilai. Karena, konflik dua tahun ini mau tidak mau membuat mereka belajar.

Dalam situasi seperti sekarang, di mana tidak ada tanda-tanda perpecahan bakal berakhir, ada yang berpandangan bahwa sanksi FIFA mungkin bisa menyelesaikan. Menurut Anda?

Saya tidak ingin mengatakan itu jalan yang harus terjadi, karena kalau kita mau meredam ego, ada hal yang bisa dilakukan untuk menghindari itu. Tetapi, pada akhirnya ketika kedua belah tetap tidak bisa meredam ego mereka, tidak bisa menyatukan visi mereka, bagi saya, terlepas ini sebuah keputusasaan, tidak ada salahnya kalau kita disanksi. Kalau hanya itu satu-satunya yang bisa membuat mereka sadar bahwa perseteruan ini tidak menghasilkan apa-apa, maka kenapa tidak?

Bagi saya, ini sudah kelewat batas. Dua tahun dengan segala karut-marut seperti ini, menurut saya, berlebihan. Kita pun pelaku sepak bola merasa bahwa itu tidak. Saya sendiri sebenarnya sudah malas ngomongin masalah ini karena begitu luar biasanya persoalan ini.

Dengan cara pandang itu, konsekuensinya Anda mungkin bisa dicap tidak nasionalis?

Tentu. Saya katakan, daripada kita dicubit berkali-kali, mendingan kita ditampar sekali, selesai masalah. Karena apa? Sekali lagi saya katakan, jika itu memang.... Sekali lagi, jika itu memang jalan terakhir.... Kalau ada jalan lain, kenapa tidak? Malah lebih bagus, tentunya. Jujur,  kemarin saya pikir kita akan kena sanksi, Desember kemarin. Tapi, ternyata kita bisa minta waktu tambahan untuk menyelesaikan masalah. Hal yang bagus adalah kita masih bisa menyusun harapan baru. Tetapi, hal negatifnya, pertengkaran jalan terus. Jadi, bagi saya, kalau itu memang jalan terakhir, kenapa tidak?

Bersambung ke Bagian 6: Ada Muatan Politik di Balik Sepak Bola Negeri Ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

    Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

    Liga Indonesia
    Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

    Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

    Timnas Indonesia
    Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

    Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

    Timnas Indonesia
    Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

    Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

    Liga Indonesia
    Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

    Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

    Timnas Indonesia
    Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

    Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

    Liga Inggris
    Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

    Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

    Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

    Timnas Indonesia
    BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

    BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

    Sports
    Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

    Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

    Liga Inggris
    Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

    Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

    Badminton
    Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

    Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

    Liga Inggris
    Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

    Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

    Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

    Timnas Indonesia
    Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

    Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

    Internasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com