Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Pep Guardiola

Kompas.com - 09/01/2013, 02:58 WIB

Pep Guardiola, pelatih yang membawa Barcelona meraih 14 gelar juara dalam empat tahun, bakal turun gunung. Maestro strategi ini meninggalkan gempita sepak bola selama tujuh bulan. Ia menyepi ke New York, Amerika Serikat, tetapi hasrat klub-klub raksasa untuk merekrutnya tak surut.

Guardiola, pelatih berusia 41 tahun itu, telah mengakhiri masa sabatikal. Ia mengendapkan batin dan pikirannya setelah empat tahun berada dalam tekanan dan kehilangan waktu untuk keluarganya. Ia kini siap kembali dengan ide-ide segar dan orisinalnya yang akan menyemarakkan sepak bola.

”Saya telah mengambil keputusan untuk kembali melatih, tetapi sejauh ini belum ada keputusan yang diambil. Saya tidak punya tim yang dituju, tetapi saya ingin kembali melatih,” ujar Guardiola.

Guardiola menjadi legenda hidup yang selama ini menancapkan berbagai tonggak sejarah baru. Awalnya, Guardiola diragukan bisa membawa Barcelona mengakhiri dominasi Real Madrid karena pengalaman melatihnya sangat minim. Pengalaman Guardiola melatih hanya di Barcelona B selama dua tahun, 2007-2008. Namun, Guardiola mengejutkan dengan meraih berbagai gelar juara, melebihi pencapaian pelatih-pelatih Barcelona sebelumnya.

Setelah mundur dari Barca, Guardiola menjadi target klub-klub besar, seperti Manchester United, Chelsea, AC Milan, dan Bayern Muenchen. Ia enggan mengomentari spekulasi itu karena menurut dia tidak etis membicarakan klub yang masih punya pelatih. Namun, sejumlah klub mengakui telah mengontak Guardiola.

AC Milan pernah menghubungi Guardiola dan mengajukan sejumlah tawaran menarik, seperti pemberian fasilitas vila mewah di Danau Como. Namun, Guardiola menolak tawaran itu karena ingin menjauh sejenak dari sepak bola. AC Milan masih berharap bisa membawa Guardiola ke San Siro meskipun peluang itu tipis. ”Rossoneri” juga sudah mulai kehilangan kepercayaan terhadap Massimiliano Allegri yang musim ini kesulitan mengangkat penampilan Milan.

”Saya selalu berusaha membawa dia (Guardiola) ke Milan karena dalam beberapa tahun terakhir Barcelona memainkan sepak bola terbaik,” ujar pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi. ”Saya bisa katakan persentase dirinya untuk kembali ke Milan sangat kecil,” tegas mantan Perdana Menteri Italia itu.

Keuangan Milan menjadi kendala untuk mengontrak pelatih kategori A seperti Guardiola. Apalagi, pencapaian Guardiola fantastis saat di Barcelona. Merekrut Guardiola bisa dipastikan membutuhkan kucuran dana yang sangat besar.

Gaji pelatih di klub-klub Eropa sangat jarang dikuak. Namun, publikasi dari konsultan olahraga Pluri yang berkantor di Brasil bisa menjadi acuan estimasi gaji Guardiola. Pluri memperkirakan, pelatih termahal kini adalah Jose Mourinho yang memimpin Real Madrid. Gaji Mou diprediksi mencapai 20 juta dollar Amerika Serikat (Rp 193,2 miliar per tahun).

Data dari akuntan publik Deloitte yang mengaudit Chelsea dan dikutip oleh The Wall Street Journal menyebutkan, pengeluaran untuk gaji pelatih dan staf pelatih mencapai 24 juta dollar AS. Data 2011 itu juga menyebutkan dana tambahan untuk merombak struktur manajemen tim pertama.

Guardiola kini bisa dipastikan masuk dalam daftar pelatih-pelatih mahal. Ia memiliki reputasi yang mengagumkan dan nilai kontraknya saat ini melambung tinggi.

Dengan data ini, bisa diperkirakan hanya klub-klub kaya, seperti Chelsea dan Manchester City, yang berpeluang besar merekrut Guardiola. Manchester United juga mungkin akan masuk dalam bursa Guardiola, khususnya jika Sir Alex Ferguson mundur musim panas nanti. Ferguson juga mengakui, Guardiola salah satu kandidat yang bisa menggantikan dirinya sebagai pelatih MU.(BBC/The Guardian/ANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com