JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) siap mendampingi kiper Persiwangi Banyuwangi, Sylvain Moukwelle Ebwanga, yang tengah menuntut pelunasan gajinya. Jika Moukwelle berniat untuk menempuh jalur hukum, APPI siap membantu pemain asal Perancis tersebut. Moukwelle hingga saat ini belum menerima haknya selama tujuh bulan sebesar Rp 217,5 juta.
Nanang Nur Ahmadi, Manajer Persiwangi, mengakui pihaknya memang masih menunggak gaji para pemainnya, termasuk Moukwelle. Namun, ia tidak bisa menjanjikan kapan melunasi utang tersebut, karena pihaknya sudah tidak ada uang kas sama sekali.
"Kami akan melakukan pendampingan hukum jika diminta yang bersangkutan (Moukwelle)," ujar Ketua APPI, Valentino Simanjuntak di Jakarta, Selasa (1/1/2013).
Meski demikian, Valentino menambahkan, Moukwelle mengaku dirinya tidak memegang kontrak dengan Persiwangi. "Jadi, kami belum bisa melakukan upaya hukum apa pun. Tetapi, kami akan selalu memberi informasi kepada media mengenai persoalan-persoalan gaji pemain seperti ini," katanya.
Sebelumnya, APPI juga telah merilis daftar klub ISL maupun IPL yang masih mempunyai tunggakkan gaji pemainnya. PSPS Pekanbaru menjadi klub paling parah karena menunggak gaji pemainnya hingga 10 bulan.
Persoalan itu memang memperparah kondisi persepakbolaan tanah air. Berangkat dari permasalahan itu, salah seorang penggawa Persis Solo, Diego Mendieta harus menjadi korban fatal karena meninggal dunia akibat tidak memunyai biaya berobat demi menyembuhkan penyakit beratnya. Sejauh ini, belum ada langkah nyata dari pengurus organisasi untuk menyelesaikan persoalan itu dengan serius. Maklum saja,hal itu bukan lagi jadi barang baru dalam sistem roda kompetisi sepak bola nasional, terutama setelah adanya perpecahan PSSI dan KPSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.