Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambu Gila, Tarian Mistis dari Maluku

Kompas.com - 30/12/2012, 17:02 WIB

KOMPAS.com - Mantra, kemenyan, dan tujuh pria kuat bertarung melawan sebatang bambu dengan panjang sekitar 2,5 meter dan berdiameter 8 centimeter merupakan pemandangan menarik yang bisa Anda nikmati ketika menyaksikan "bambu gila" di Maluku.

Setelah menyaksikan pertunjukan ini, Anda akan merasakan pengalaman supranatural yang mungkin jarang atau belum pernah Anda rasakan sebelumnya.

Tarian ini juga dikenal dengan nama Buluh Gila atau Bara Suwen. Pertunjukan ini bisa ditemui di dua desa yaitu Desa Liang, Kecamatan Salahatu, dan Desa Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Di Provinsi Maluku Utara, atraksi yang bernuansa mistis ini dapat dijumpai di beberapa daerah di kota Ternate dan sekitarnya.

Untuk memulai pertunjukan ini sang pawang membakar kemenyan di dalam tempurung kelapa sambil membaca mantra dalam "bahasa tanah" yang merupakan salah satu bahasa tradisional Maluku. Kemudian asap kemenyan diembuskan pada batang bambu yang akan digunakan. Jika menggunakan jahe maka itu dikunyah oleh pawang sambil membacakan mantra lalu disemburkan ke bambu.

Fungsi kemenyan atau jahe ini untuk memanggil roh para leluhur sehingga memberikan kekuatan mistis kepada bambu tersebut. Roh-roh inilah yang membuat batang bambu seakan-akan menggila atau terguncang-guncang dan semakin lama semakin kencang serta sulit untuk dikendalikan.

Biasanya, dalam berbagai atraksi yang melibatkan hawa mistis, manusialah yang dirasuki oleh roh mistis tetapi dalam tarian ini roh mistis yang dipanggil dialihkan ke dalam bambu.

Ketika pawang membacakan mantra berulang-ulang, si pawang lantas berteriak “gila, gila, gila!” Atraksi bambu gila pun dimulai. Alunan musik mulai dimainkan ketika tujuh pria yang memegang bambu mulai merasakan guncangan bambu gila.

Bambu terlihat bergerak sendiri ketika pawang mengembuskan asap dan menyemburkan jahe ke batang bambu. Para pria yang memeluk bambu mulai mengeluarkan tenaga mereka untuk mengendalikan kekuatan guncangan bambu.

Ketika irama musik mulai dipercepat, bambu bertambah berat dan menari dengan kekuatan yang ada di dalamnya. Atraksi bambu gila berakhir dengan jatuh pingsannya para pemain di arena pertunjukan.

Hal yang unik dari pertunjukan ini, kekuatan mistis bambu gila tidak akan hilang begitu saja sebelum diberi makan api melalui kertas yang dibakar.

Bambu yang digunakan merupakan bambu lokal. Namun, proses memilih dan memotong bambu tidak sembarangan, karena dibutuhkan perlakuan khusus. Pawang terlebih dahulu meminta izin dari roh yang menghuni hutan bambu tersebut.

Bambu kemudian dipotong dengan melakukan adat tradisional. Bambu dibersihkan dan dicuci dengan minyak kelapa kemudian dihiasi dengan kain pada setiap ujungnya. Dahulu, bambu langsung diambil dari Gunung Gamalama, gunung api di Ternate, Maluku Utara. Saat ini, tarian bambu gila dipelajari dan dimainkan di luar pulau Maluku.

Tradisi tari bambu gila diyakini sudah lama dimulai sebelum agama Islam dan Kristen masuk ke kepulauan ini. Sampai sekarang tari berbau mistis ini hanya dipentaskan di beberapa desa kecil.

Melihat tarian ini merupakan pengalaman spiritual yang unik. Lantunan mantra dari pawang dan tabuhan tifa menciptakan pertunjukan yang tidak bisa Anda temukan di tempat lain di dunia. Apalagi jika Anda ikut menari dengan bambu gila, membuat pengalaman ini sulit untuk Anda lupakan.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Lebihi Ekspektasi, Kans ke Olimpiade Terbuka

Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Lebihi Ekspektasi, Kans ke Olimpiade Terbuka

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Irak: Struick Kembali, Hubner Kapten

Susunan Pemain Indonesia Vs Irak: Struick Kembali, Hubner Kapten

Timnas Indonesia
Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23, Legenda Irak Akui Indonesia Berbahaya

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23, Legenda Irak Akui Indonesia Berbahaya

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Irak, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Irak, Kickoff 22.30 WIB

Timnas Indonesia
Hasil Thomas Cup 2024: Juara Bertahan Keok, Malaysia Bungkam Jepang

Hasil Thomas Cup 2024: Juara Bertahan Keok, Malaysia Bungkam Jepang

Badminton
Isu Badai Cedera Persib Jelang Championship Series, Dokter Tim Buka Suara

Isu Badai Cedera Persib Jelang Championship Series, Dokter Tim Buka Suara

Liga Indonesia
Indonesia Vs Irak: Tekad Rio Fahmi Tembus Olimpiade bersama Garuda Muda

Indonesia Vs Irak: Tekad Rio Fahmi Tembus Olimpiade bersama Garuda Muda

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Irak Pukul 22.30 WIB

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Irak Pukul 22.30 WIB

Timnas Indonesia
Performa Lawan Jepang Jadi Bekal Tim Uber Indonesia Hadapi Thailand

Performa Lawan Jepang Jadi Bekal Tim Uber Indonesia Hadapi Thailand

Badminton
Indonesia Vs Irak, Dukungan dan Doa Terbaik, Bisa Garuda Muda!

Indonesia Vs Irak, Dukungan dan Doa Terbaik, Bisa Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Jadwal Perempat Final Thomas Cup 2024, Indonesia Vs Korea Selatan

Jadwal Perempat Final Thomas Cup 2024, Indonesia Vs Korea Selatan

Badminton
Indonesia Vs Irak, Doa dari Korsel untuk Arhan dan Garuda Muda

Indonesia Vs Irak, Doa dari Korsel untuk Arhan dan Garuda Muda

Timnas Indonesia
Perempat Final Piala Uber 2024: Gregoria Yakin Indonesia Bisa Tampil Baik

Perempat Final Piala Uber 2024: Gregoria Yakin Indonesia Bisa Tampil Baik

Badminton
Jadwal Perempat Final Uber Cup 2024, Indonesia Vs Thailand

Jadwal Perempat Final Uber Cup 2024, Indonesia Vs Thailand

Badminton
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak

Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com