JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) La Nyalla Mattalitti menegaskan tidak akan meminta maaf kepada seluruh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI sebagai syarat kembali menjadi anggota Exco PSSI.
PSSI menyatakan bahwa empat mantan Exco PSSI yang dipecat tahun lalu akan dipanggil kembali untuk berkantor di Senayan, Jakarta. Namun, sesuai dengan hasil kongres, keempatnya harus membuat surat permintaan maaf kepada seluruh anggota. Keempat eks anggota Exco yang pernah dipecat PSSI itu adalah La Nyalla, Erwin Budiawan, Tony Apriliani, dan Roberto Rouw.
Menanggapi hal tersebut, La Nyalla secara tegas menolak untuk meminta maaf kepada PSSI. "Sampai mati saya tak akan minta maaf! Justru mereka yang harus minta maaf. Mereka tidak melaksanakan dan menghargai hasil kongres di Bali," kata La Nyalla kepada wartawan, Senin (17/12/2012).
La Nyalla juga mengomentari langkah PSSI yang berniat melakukan negosiasi ulang dalam proses penyelesaian konflik. Namun, La Nyalla menjelaskan hanya ingin melakukan penyelesaian dengan jalan kongres luar biasa (KLB).
"Saya sudah dengar mau ada negosiasi ulang. Bagi saya, hal itu tidak masalah. Tapi pertanyaannya, buat apa? Yang kami inginkan adalah penyelesaian konflik ini melalui kongres luar biasa. Saya sudah lelah dengan negosiasi. Kalau mau, selesaikan masalah melalui kongres luar biasa," ujarnya.
Pemecatan La Nyalla dan ketiga kroninya itu dilakukan setelah mereka menolak sanksi Komite Etik PSSI yang mendesak mereka untuk mengajukan permintaan maaf atas pelanggaran etika yang mereka lakukan. Mereka dianggap melanggar karena mengirimkan surat pengaduan kepada AFC dan FIFA tertanggal 14 Oktober 2011. Surat tersebut terkait kebijakan PSSI mengenai kompetisi yang akan diikuti 24 tim serta soal pertemuan klub-klub divisi utama dan pengurus provinsi di Surabaya beberapa waktu lalu. Dalam surat tersebut, mereka mengadukan adanya kepemilikan 99 persen saham PSSI di PT Liga Indonesia yang diklaim dialihkan kepada klub-klub pada 2 Maret 2011.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.