Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Pensiun, Owen Buka Klinik Terapi

Kompas.com - 07/10/2012, 05:20 WIB

STOKE, KOMPAS.com - Masa karier pesepak bola tak lama. Di atas umur 30-an, biasanya pemain sudah kesulitan bersaing dan mencari klub.

Hal itu disadari benar oleh Michael Owen. Apalagi, mantan pemain Liverpool ini sempat terlunta-lunta karena sering didera cedera. Selepas meninggalkan Real Madrid, karier Owen seolah terjun bebas.

Dia kurang sukses bersama Newcastle United. Bahkan, saat di Manchester United, dia juga hanya menjadi cadangan dan jarang diturunkan. Awal musim ini ia malah nyaris tak mendapatkan klub, jika Stoke tak datang untuk memanfaatkan servisnya.

Sebab itu, jauh hari Owen sudah mempersiapkan bisnis untuk persiapan pensiun. Salah satu usaha Owen adalah klinik fisioterapi dan kuda balap. Bahkan, kini dia udah mempekerjakan 50 pegawai.

"Aku memili separo saham di bisnis fisioterapi dan kandang kuda balap, selain ada beberapa bisnis yang mempekerjakan 50 pegawai,' jelas Owen.

Minggu (7/10/2012), dia aka kembali ke Anfield, stadion yang pernah menjadi "rumah keduanya". Di sini pula dia dibesarkan sebagai pemain profesional. Kini, dia akan melawan klubnya sendiri untuk membela Stoke.

Menurut Owen, memang butuh kerja keras untuk menjalankan bisnis, sementara dia masih menjadi pemain sepak bola profesional. Namun, dia harus melakukannya agar saat pensiun nanti tidak menganggur.

"Bisnis ini membutuhkan waktu dan usaha tertentu. Tapi, apakah ini membuat konsentrasiku sebagai sepak  bola terganggu karena bisnis tersebut? Tentu saja tidak!," tegasnya.

Pegawai Owen hampir sama dengan pegawai klub League 2 (Divisi IV). Klub Wycombe memiliki 60 staf, sementara Accrington memiliki 57 pegawai dan Aldershot 50 karyawan.

"Beberapa pemain bisa menghadapi perubahan ketika mereka pensiun serta sukses di karier selanjutnya. Tapi, beberapa pemain kebingungan kemudian terjerat dalam kecanduan alkohol atau obat bius, lalu depresi. Ketika gantung sepatu nanti, aku tak mau hanya duduk dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Meski begitu, aku masih lapar (sebagai pemain) seperti sebelumnya," jelas pemain yang kini sudah berumur 32 tahun itu.

Menurutnya, saat ini dia masih bersemangat sebagai pemain. Dia juga masih ingin tetap berkontribusi besar buat timnya.

"Aku bisa melihat Paul Scholes dan Ryan Giggs (pemain Manchester United) yang bisa beradaptasi dengan pertandingan dalam waktu yang lama," ujarnya. (SUN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Internasional
Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Liga Indonesia
Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Badminton
Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Liga Lain
Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Liga Italia
Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Timnas Indonesia
Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Rekap Final Singapore Open 2024: Fajar/Rian Runner-up dan Tanpa Gelar, Kemunduran dari Dua Turnamen Sebelum Ini

Rekap Final Singapore Open 2024: Fajar/Rian Runner-up dan Tanpa Gelar, Kemunduran dari Dua Turnamen Sebelum Ini

Badminton
STY Ungkap Alasan Mengacak Nomor Punggung Timnas Indonesia

STY Ungkap Alasan Mengacak Nomor Punggung Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Kata STY dan Marselino Soal Kurangnya 'Chemistry' Timnas Indonesia Saat Menghadapi Tanzania

Kata STY dan Marselino Soal Kurangnya "Chemistry" Timnas Indonesia Saat Menghadapi Tanzania

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Italia 2024, Bagnaia Sang Pebalap Tuan Rumah Berjaya!

Hasil MotoGP Italia 2024, Bagnaia Sang Pebalap Tuan Rumah Berjaya!

Motogp
Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

Timnas Indonesia
Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com