Terry Pensiun, Legenda Chelsea Salahkan FA

LONDON, KOMPAS.com - Legenda hidup Chelsea, Marcel Desailly, menyalahkan Federasi Sepak Bola Inggris (FA) terkait pengunduran diri bek "The Blues", John Terry, dari tim nasional Inggris. Ia menilai, FA telah memperkeruh situasi kasus dugaan rasial yang menimpa Terry.

Pengunduran itu diungkapkan JT, sapaan Terry, Minggu (23/9/2012), menjelang pengumuman hukuman Komite Disiplin FA, terkait kasus rasial terhadap bek Queens Park Rangers (QPR), Anton Ferdinand, Februari lalu. Terry mengkonfirmasi, salah satu alasannya gantung sepatu karena problemnya dengan FA.

Maklum saja, Pengadilan Westminster sebelumnya sempat memutus Terry tak bersalah, karena tak terbukti ia mengeluarkan kalimat rasial kepada Ferdinand. Tapi, Komite Disiplin FA tetap melakukan investigasi tersendiri kasus tersebut.

"Saya sangat kecewa (terhadap FA), karena John adalah pemain berkualitas yang sadar kemampuan tertingginya. Kasus yang rumit. Itu problem besarnya dengan FA," ujar Desailly seperti dilansir Sky Sports.

"Itu sebuah cara untuk melindungi dirinya. Dulu di Chelsea, pemain berumur 30 tahun hanya dapat menandatangani perpanjangan kontrak setahun. Tapi, pada usia 31 tahun, John mungkin ingin melindungi masa depannya dan mencoba memperpanjang kontraknya dua tahun lagi," bebernya lagi.

Lebih lanjut, Desailly juga mengomentari perihal ban kapten yang sekarang dipegang Steven Gerrard. Mantan pemain AC Milan itu menilai, Gerrard belum mampu menggantikan Terry sebagai skipper "The Three Lions".

"John adalah pemimpin. Dia adalah kaptennya, bukan Gerrard. Timnas Inggris akan sangat kehilangan. Gerrard adalah pemain yang hebat, tapi tidak berdampak besar di lapangan. Dalam kelompok itu pemimpiannya adalah John Terry," kata Desailly.