Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JC: Timnas Dikelola PSSI

Kompas.com - 21/09/2012, 18:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Joint Committee (JC) Todung Mulya Lubis menegaskan, tim nasional Indonesia versi PSSI dan KPSI disatukan dan dikelola oleh PSSI, bukan JC.

Hal tersebut berkaitan dengan hasil rapat JC di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9/2012), yang salah satunya adalah penyatuan tim nasional. Ada perbedaan pandangan antara KPSI dan PSSI mengenai pengelolaan timnas. PSSI menilai timnas akan berada di bawah kendali mereka, tetapi KPSI menilai timnas akan dikelola oleh JC dan PSSI hanya mengelola secara administratif.

"Timnas yang diakui di bawah payung PSSI. Kita ingin semua pemain dari semua klub. Pemain dari Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) harus bersedia membela timnas," tegas Todung kepada wartawan di Hotel Sultan, Jumat (21/9/2012).

Todung menjelaskan, JC hanya mengharmonisasi timnas. JC, lanjut Todung, sama sekali tak akan ikut mengatur timnas.

"Pelatih yang menentukan siapa pemain yang dipilih. JC bisa mengusulkan pemain, tapi tetap itu kewenangan pelatih. Soal pelatih, itu juga tergantung keputusan PSSI. Ini yang kita tahu. Tidak ditambah dan tidak ada yang dikurangi," beber pengacara kondang tersebut.

Saat ini, sepak bola di Indonesia dikelola oleh dua lembaga, yaitu PSSI yang mengelola IPL dan KPSI yang mengelola ISL. Keduanya memiliki tim nasional berbeda, tetapi hanya timnas PSSI yang diakui FIFA.

Dualisme tersebut memunculkan sejumlah kasus tarik-menarik pemain dalam beberapa waktu belakangan ini. Timnas PSSI memanggil pemain yang bermain di klub ISL, tetapi klub ISL melarang pemain mereka memenuhi panggilan timnas PSSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com