Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bayi, Fico Selalu Terbuka Buat Balotelli

Kompas.com - 15/08/2012, 20:29 WIB

MANCHESTER, KOMPAS.com - Mantan pacar Mario Balotelli yang sedang hamil, Raffaella Fico, mengaku sering diganggu Balotelli di malam hari. Bahkan, Balotelli sering menelepon dengan kasar dan teriak-teriak.

Balotelli dan Raffaella cukup lama berpacaran. Mereka putus pada April 2012 lalu. Setelah putus, Raffaella hamil dan mengaku bahwa anak yang dikandungnya juga darah daging Balotelli. Pemain Manchester City itu mengaku senang dan siap bertanggung jawab, asal tes DNA menunjukkan bahwa bayi yang ia kandungnya adalah darah dagingnya.

Putusnya hubungan kedua insan itu karena Balotelli sering terlibat hubungan dengan wanita lain, termasuk dengan Jennifer Thompson yang pernah tidur dengan Wayne Rooney.

Dalam wawancara dengan majalah mingguan Italia, Diva e Donna, Raffaella mengatakan, "Aku hanya meminta Mario Balotelli berhenti meneleponku di malam hari. Aku ingin malam yang tenang dengan kehamilanku. Kukira dia menelepon untuk mengetahui bagaimana keadaanku. Tapi, dia sering teriak dan mengumpat. Dia mencoba membuatku tertekan. Ia ingin terus mengikutiku. Apa yang aku harapkan darinya hanyalah rasa hormat demi bayi kami."

"Mario sudah meneleponku sebanyak 30 kali. Aku tak pernah berpikir masa-masa bahagiaku akan berubah menjadi masa tersulit. Aku hanya menginginkan ibuku, Antonietta, dan saudaraku Francesco bersamaku ketika aku melahirkan nanti," kata Raffaella yang mengaku juga pernah berpacaran dengan Cristiano Ronaldo.

Raffaella mengaku sangat menjaga kehamilannya. Dia ingin anaknya lahir lancar dan sehat pada Desember nanti. Maka, dia amat hati-hati dan tak ingin tertekan.

"Aku sempat membatalkan liburan, karena tiba-tiba merasa tak enak. Setiap orang yang hamil akan merasakan sesuatu yang aneh dan dicekam rasa takut. Aku langsung menemui dokter dan dia memintaku beristirahat dan lebih banyak di rumah. Ini perjuangan berat, tapi syukur segalanya berjalan baik," tutur Raffaella.

Tentang keinginan Balotelli agar dia melakukan tes DNA pada bayi, Raffaella mengaku tersinggung tapi akan melakukannya.

"Mario Balotelli tahu ini bayinya juga. Memintaku melakukan tes DNA terasa sangat menghina. Aku sudah tak sabar untuk segera melakukan tes DNA begitu bayinya lahir. Jika dilakukan sekarang akan sangat riskan," terangnya.

Raffaella mengaku pernah sangat mencintai Balotelli. Namun, setelah putus, ia tak ingin kembali.

"Aku kecewa kepadanya dan tak akan mau kembali lagi. Kami akan bertemu hanya demi bayi ini. Itu saja. Jika ia menginginkan aku mengatakan bahwa bayi ini bukan miliknya, maka akan aku katakan. Aku akan tetap memelihara bayi ini, karena aku tak setuju dengan aborsi. Aku juga tak berharap Balotelli tak mengakui bayi ini. Dia pernah mengatakan padaku, saat kecil dia ditinggalkan orangtuanya. Maka, dia tahu bagaimana rasanya ini," kata Raffaella.

Raffaella pertama kali mengatakan kehamilannya kepada Balotelli pada 27 Juni lalu, menjelang pertandingan semifinal Piala Eropa 2012. Saat itu, katanya, Balotelli mengatakan, "Kamu membuatku menjadi orang paling bahagia di dunia."

Balotelli kemudian mengatakan, "Jika bayinya laki-laki, maka biarkan aku yang memberi nama. Jika perempuan, kamu saja yang memberi nama."

Raffaella menambahkan, "Dia mengatakan akan segera mengajak saya menemui dokter begitu pulang dari Piala Eropa. Tapi, kemudian dia tiba-tiba menghilang, sampai akhirnya dia bicara di media meminta tes DNA. Menurutku, itu bukan kata-katanya."

Raffaella tak terlalu bermasalah ditinggalkan Balotelli. Tapi, dia bukan sekadar mantan pacar, tapi juga ibu yang mengandung anaknya. "Aku tak masalah jika ditinggalkan Balotelli. Tapi, persoalannya berbeda jika meninggalkan seorang ibu yang mengandung anaknya," ujarnya.

Raffaella juga meminta Balotelli aktif merawat anaknya kelak. "Dia boleh menemui anaknya kapan pun juga. Rumahku akan selalu terbuka, meski dia tak menunjukkan rasa hormat. Setelah anak kami lahir nanti, aku akan sangat bahagia. Aku akan segera melakukan tes DNA dan mempublikasikannya. Tes DNA tak pernah salah, entah bayinya akan hitam atau putih," jelasnya.

"Faktanya, aku ingin mengatakan kepada Balotelli untuk bersamaku, sehingga kami bisa mengurusi ini bersama. Tapi, aku ragu apakah dia akan muncul. Dia akan merasa malu. Dia tahu ini anaknya. Aku berharap dia akan menepati janjinya untuk bertanggung jawab penuh sebagai ayah. Aku tak mau ia tak mengakuinya," tegas Raffaella.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com