Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vicente del Bosque Paripurna

Kompas.com - 02/07/2012, 05:01 WIB

KOMPAS.com — Tampilnya Spanyol sebagai juara Piala Eropa 2012 juga memberi kesempurnaan bagi sang pelatih Vicente del Bosque. Pelatih berusia 61 tahun ini menjadi pelatih pertama yang mengangkat trofi bergengsi Liga Champions, Piala Dunia, dan Piala Eropa.

Nama Del Bosque kini melambung tinggi melewati pelatih legendaris asal Jerman, Helmut Schon, yang sudah sekian lama menjadi bagian terbesar dalam sejarah sepak bola Eropa. Dialah, tadinya, satu-satunya pelatih yang mengawinkan gelar Piala Dunia dan Piala Eropa. Schon yang lahir pada 1916 berjaya kala membesut Jerman Barat dalam kurun waktu 1964-1978.

Schon mengantarkan Jerman Barat berjaya di Piala Eropa 1972. Dua tahun berselang, dia mengulang keberhasilan di ajang yang lebih besar. Schon sukses mengangkat trofi Piala Dunia 1974.

Namun, 16 tahun setelah kematian Schon, sosok Vicente del Bosque mencatatkan sejarah lebih fantastis. Dia mengantarkan Spanyol menjadi juara dunia 2010 di Afrika Selatan dan Stadion Olimpiade, Kiev, Ukraina, menjadi saksi kehebatannya mengantar Spanyol mengangkat trofi Piala Eropa 2012.

Del Bosque mencatatkan prestasi lebih baik ketimbang Schon. Pasalnya, dia juga sukses di level klub dengan meraih gelar Liga Champions bersama Real Madrid.

”Setiap orang memiliki cerita sendiri. Begitu juga dengan saya. Namun, saya berusaha melakukan pekerjaan terlebih dahulu sebelum membuat cerita itu,” kata Del Bosque ketika diwawancarai sebelum laga final melawan Italia.

Kegeniusan Del Bosque mulai dikenal saat dia sukses membawa klub raksasa Spanyol, Real Madrid, menjuarai Liga Champions musim 1999-2000. Tangan dingin pria 61 tahun ini berlanjut saat menangani timnas Spanyol sejak 2008.

Saat itu, ”La Furia Roja” baru saja menjuarai Piala Eropa 2008. Namun, di Piala Dunia mereka belum pernah juara. Del Bosque akhirnya sukses membawa trofi Piala Dunia 2010 untuk Spanyol dengan mengalahkan Belanda 1-0 di partai final.

Hasil apik di Piala Dunia itu membawa Del Bosque sejajar dengan Marcello Lippi sebagai pelatih yang sanggup menjuarai Liga Champions dan Piala Dunia.

Beruntung dan piawai
Melambungnya Del Bosque tak lepas dari kombinasi antara keberuntungan dan kepiawaian. Keberuntungan karena Del Bosque mempunyai materi pemain yang sudah matang. Bisa dibilang, pasukan Del Bosque adalah generasi emas Spanyol yang lahir dari hasil pembinaan pemain muda dalam jangka panjang.

Del Bosque memetik pemain dalam momen yang pas. Kepiawaian Del Bosque dalam meramu formula tim semakin membuat anak-anak Spanyol menjadi tim yang menakutkan dan disegani lawan-lawannya.

Menjelang Piala Eropa 2012, Spanyol kehilangan beberapa pemain andal, seperti bek Carles Puyol dan striker David Villa. Namun, absennya dua pemain itu masih bisa ditutup Del Bosque dengan pemain lain.
Strategi paling radikal yang dilakukan Del Bosque pada Piala Eropa 2012 adalah tidak menurunkan striker dalam pertandingan besar. Del Bosque lebih suka menyimpan Fernando Torres atau Fernando Llorente di bangku cadangan.

Posisi mereka digantikan pemain-pemain gelandang yang berenergi, seperti Cesc Fabregas dan David Silva yang disokong Andres Iniesta dan Xavi. Meski sempat dikritik, Del Bosque tak ambil pusing. Kemenangan 4-0 atas Italia menjadi pembuktiannya. (OTW/Kompas e-paper/Kompas dakode)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

    Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

    Liga Indonesia
    Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

    Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

    Timnas Indonesia
    Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

    Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

    Liga Lain
    Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

    Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

    Timnas Indonesia
    Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

    Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

    Liga Lain
    Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

    Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

    Liga Indonesia
    5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

    5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

    Timnas Indonesia
    Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

    Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

    Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

    Timnas Indonesia
    STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

    STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

    Timnas Indonesia
    Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

    Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

    Liga Lain
    Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

    Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

    Liga Champions
    12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

    12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

    Internasional
    Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

    Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

    Liga Indonesia
    Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

    Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

    Liga Lain
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com