Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Head to Head Spanyol Vs Italia

Kompas.com - 01/07/2012, 16:23 WIB

KIEV, KOMPAS.com - Pertemuan Spanyol dan Italia di final Piala Eropa 2012 di Stadion Olimpiade, Kiev, Ukraina, Minggu atau Senin (2/7/2012) dini hari WIB, bakal menyuguhkan pertarungan menarik. Sebab, keduanya didukung tim yang bagus, juga individu-individu pemain yang berkualitas dan spesial.

KUBU SPANYOL
Iker Casillas
Ia bersemangat menjalani laga final melawan Italia setelah berhasil menggagalkan tendangan penalti Joao Moutinho pada semifinal melawan Portugal. Jika mampu membuat gawangnya tidak kebobolan, Casillas bakal dikenang sebagai kiper yang membawa timnya mencetak hattrick dengan merebut dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia secara berturut-turut dan bakal menjadi kiper terbaik. Namun, Casillas harus berusaha keras menahan gempuran Mario Balotelli, yang berambisi menjadi pencetak gol terbanyak, serta tusukan para penyerang dan gelandang Italia lainnya.

Sergio Ramos
Ia membangkitkan kepercayaan dirinya setelah berhasil mengeksekusi penalti ke gawang Portugal di semifinal. Keberhasilan ini menebus kegagalannya dalam adu penalti yang membuat Real Madrid ditekuk Bayern Muenchen pada semifinal Liga Champions yang lalu. Kini, bek berusia 26 tahun itu bakal kembali dipercaya untuk menghentikan langkah Mario Balotelli atau Antonio Cassano agar jangan sampai mendekati kotak penalti Spanyol. Ramos harus berhati-hati saat memainkan bola di daerah pertahanan karena para penyerang Italia sangat cerdik dan cepat dalam merebut bola.

Xavi Hernandez
Ia bakal ditugasi Pelatih Vicente del Bosque untuk menghadang pergerakan Andrea Pirlo di lapangan tengah. Kemampuannya untuk merebut bola secara bersih, menggiring dan mendistribusikan bola, serta mengatur serangan sangat diperlukan untuk memenangi duel di lini tengah kontra Italia. Gelandang Barcelona itu menjadi anggota tim Spanyol yang menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Keberhasilan itu membakar motivasinya untuk memenangi laga final. Namun, Xavi harus bekerja keras karena Italia bertekad menguasai lapangan tengah dan merusak tiki-taka Spanyol.

Cesc Fabregas
ia diperkirakan akan kembali didorong sebagai penyerang meskipun posisi aslinya adalah gelandang. Fabregas menjadi penyelamat Spanyol saat mencetak gol penyeimbang pada laga pertama Grup C kontra Italia. Fabregas juga menjadi penentu kemenangan Spanyol dalam adu penalti melawan Portugal di semifinal. Mantan pemain Arsenal ini diperlukan untuk menembus rapatnya pertahanan Italia, baik untuk memberi umpan maupun mencetak gol. Spanyol diperkirakan kembali memasang penyerang ”palsu” dengan mendorong gelandang serang ke depan dalam formasi 4-6-0.

KUBU ITALIA
Gianluigi Buffon

Ia sempat marah kepada rekan-rekannya karena membuang banyak peluang saat melawan Jerman di semifinal. Sebagai pemain senior yang membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006, Buffon ingin rekan-rekannya memanfaatkan setiap peluang menjadi gol dan memastikan kemenangan tanpa harus menunggu peluit ditiup sang wasit. Di bawah mistar, Buffon sangat tangguh dan mampu menghadang tendangan keras lawan sehingga baru kebobolan dua kali selama turnamen ini. Buffon juga tangkas dalam adu penalti dan terbukti mampu mementahkan tendangan Ashley Cole saat Italia menekuk Inggris.

Leonardo Bonucci
Ia tampil sangat disiplin untuk mematikan pergerakan Mario Gomez dan Miroslav Klose saat Italia menghajar Jerman di semifinal. Para penyerang Jerman tidak berkutik dan kesulitan menembus pertahanan Italia. Bonucci akan diturunkan lagi saat melawan Spanyol untuk mematikan pergerakan Cesc Fabregas dan David Silva. Bek Juventus itu mampu tampil prima sebagai bek tengah ataupun bek kanan. Bonucci lugas dalam menghentikan pergerakan lawan. Bonucci juga mampu merebut bola secara bersih sehingga tidak membahayakan di kotak penalti.

Andrea Pirlo
Ia tidak diragukan lagi bakal tampil sebagai pengatur serangan bagi tim Italia di laga final. Gelandang yang memiliki daya jelajah sangat luas itu mampu bermain mulai dari lini pertahanan sampai ke depan dan sulit dibendung gelandang lawan. Pemain Juventus itu sering memberikan umpan matang, seperti umpan kepada Antonio di Natale yang berbuah gol ke gawang Spanyol di laga Grup C. Pirlo juga mampu mencetak gol melalui tendangan bebas, seperti saat membobol gawang Kroasia. Jika pergerakan Pirlo tidak dimatikan, Italia akan menjadi tim yang sulit dikalahkan.

Mario Balotelli
Ia bakal dipercaya sepenuhnya untuk tampil sebagai pemain mula saat menghadapi Spanyol. Ketajamannya saat mencetak dua gol ke gawang Jerman dan ketajaman instingnya saat mencetak gol ke gawang Irlandia membuat Pelatih Cesare Prandelli tidak ragu-ragu memasangnya sejak menit pertama. Balotelli sangat mematikan saat mendapat umpan matang, baik dari serangan balik maupun serangan terorganisasi. Namun, Balotelli harus cerdik menembus pertahanan rapat Spanyol dan mengalahkan kiper Iker Casillas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

    Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

    Timnas Indonesia
    Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

    Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

    Badminton
    Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

    Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

    Timnas Indonesia
    Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

    Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

    Liga Spanyol
    Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

    Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

    Liga Inggris
    Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

    Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

    Liga Inggris
    Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

    Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

    Badminton
    Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

    Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

    Timnas Indonesia
    Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

    Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

    Liga Indonesia
    Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

    Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

    Liga Inggris
    Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

    Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

    Liga Inggris
    Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

    Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

    Liga Inggris
    Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

    Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

    Liga Inggris
    Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

    Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

    Timnas Indonesia
    Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

    Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

    Sports
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com