Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Dua Aliran Bertemu

Kompas.com - 24/06/2012, 15:40 WIB

KRAKOW, KOMPAS.com - Inggris dan Italia memiliki kesamaan. Sama-sama berpengamalan dalam pertandingan besar. Sama-sama diwarnai pemain muda yang masih belum stabil, naik dan turun. Keduanya akan bertemu dalam partai ”hidup mati” di Kiev, Ukraina, Minggu (24/6).

Duel Inggris dan Italia ini merupakan yang pertama (dalam kompetisi resmi) sejak lebih dari satu dekade, atau sejak kualifikasi Piala Dunia 1998. Dalam dua turnamen besar, penyisihan grup Piala Eropa 1980 di Turin, Italia menang 1-0 dan kemudian kembali menang 2-1 dalam perebutan tempat ketiga Piala Dunia 1990 yang berlangsung di Bari, Italia.

Kedua tim memiliki catatan tak terkalahkan dalam 11 laga (Inggris) dan 13 laga (Italia) terakhir yang mengandalkan pertahanan ketat dan serangan balik.

Inggris dan Italia masing-masing menggunakan formasi fleksibel (dasar) 4-4-2 yang dipimpin manajer pragmatis dan bijaksana, yakni Roy Hodgson (Inggris) dan Cesare Prandelli (Italia).

Inggris yang memiliki liga primer terkenal dan mendunia serta memiliki banyak pemain kelas dunia jelas menjadikan pertemuan ini sebagai kesempatan membalas kekalahan terakhir 2-1 dalam laga persahabatan di Leeds, Inggris, Maret 2002.

Para pelatih Italia sebenarnya sangat berpengaruh pada liga domestik Inggris. Gianluca Vialli, Carlo Ancelotti, dan Roberto di Matteo yang pernah melatih di klub Chelsea, serta Roberto Mancini di Manchester City memiliki prestasi yang tidak kecil. Di Matteo membawa Chelsea meraih titel juara Liga Champions dan Mancini membawa Manchester City menjuarai Liga Primer tahun 2012.

Bagaimanapun, keberadaan pelatih Italia di Inggris telah menyusupkan gaya Italia di liga Inggris. Adapun Italia justru telah mengubah pola menjadi lebih dinamis dan terbuka, berbeda dari tradisi lama yang lamban dan bertahan. Pertemuan dua aliran ini akan berlangsung pada hari Minggu dengan sistem pertahanan rapi yang dijaga oleh penjaga gawang muda yang tergolong pendatang baru, Joe Hart (25), dan veteran Gianluigi Buffon (34), yang telah melakoni 118 pertandingan internasional.

Yang jelas, kedua tim akan memainkan dua pemain andalan yang berbasis di klub Manchester. Wayne Rooney (Inggris) yang bermain untuk Manchester United telah menunjukkan kepiawaiannya mencetak gol ke gawang Ukraina untuk meloloskan timnya ke babak delapan besar. Rooney akan bertemu Mario Balotelli yang mencetak gol indah saat menang atas Irlandia.

Bek kiri Inggris, Ashley Cole, menyatakan ambisinya untuk mencetak gol buat negaranya setelah klubnya, Chelsea, meraih gelar bergengsi di Piala Champions bulan lalu.

Pemain berusia 31 tahun yang telah bermain empat kali pada babak perempat final kompetisi besar ini akan melengkapi 98 kali keikutsertaan membela negaranya. Dia sangat berharap dapat menambah jumlah itu menjadi 100 pada partai final 1 Juli mendatang.

”Ini pengalaman keempat saya di perempat final dan saya memiliki kenangan buruk (di tiga pertandingan) sebelumnya. Saya tidak mau melihat ke belakang. Saat ini saya hanya mau berpikir apa yang dapat saya lakukan untuk dapat menolong saya melewatinya. (Reuters/AP)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com