Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol, Kaya tetapi Miskin

Kompas.com - 23/06/2012, 15:48 WIB

Oleh: Sindhunata

KOMPAS.com - Siapa mencintai sepak bola indah, dia harus memuja kesebelasan Spanyol. Jika dia mematok keindahan jadi normatif, dia harus rela Spanyol jadi juara. Dan dia harus ikhlas pula untuk mengacungkan jari, bahwa Spanyol-lah penemu sepak bola baru di awal abad ini.

Memang, siapa tak kagum akan tiki-taka? Teknik gemilang khas Spanyol ini bisa benar-benar membuat tegang saraf lawan. Mereka bisa menguasai bola dalam ruang sesempit apa pun. Operan bola-bola pendek Xavi, Iniesta, dan kawan-kawannya begitu cermat dan tak terduga, sampai lawan sulit memperkirakannya. Ya, Spanyol dengan tiki-takanya seakan mendegradasikan lawannya menjadi orang yang kurang mampu bermain bola.

Tapi sekarang masihkah Spanyol seampuh dulu? Tidak! Di Piala Eropa 2012 ini, lebih-lebih ketika melawan Kroasia, Spanyol belum berhasil mengembangkan permainannya yang khas. Di sana sini tiki-takanya macet dan, lebih parah lagi, mandul.

Malah, hampir saja mereka terjungkal. Koran-koran Spanyol mengakui hal itu, dan menulis, untung mereka diselamatkan ketidakcermatan wasit Stark, yang seharusnya menghadiahkan dua penalti bagi Kroasia.

Tulis koran Marca: Siapa mau jadi juara Eropa, dia harus menderita. Tak pernah Spanyol gemetar seperti ini walau seperti biasanya mereka selalu menang. Dan tulis harian As: ”La Roja” seperti Barca tanpa Messi: banyak kontrol bola, unggul di atas lawan, tapi nyaris tanpa peluang gol.

Dalam babak pertama Piala Eropa ini, Spanyol seperti telah kehilangan aura ketakterkalahannya. Kendati menang atas Kroasia, pemain-pemain Spanyol meninggalkan lapangan tanpa selebrasi berlebihan, seperti biasa dilakukan tim yang lain karena kegembiraannya. Ini seakan sebuah indikasi bahwa mereka bermain jauh di bawah target yang mereka inginkan.

”Tim-tim lain tampak gembira, saling berpelukan, tapi kami tidak. Kami beranjak dari miskin menuju kaya dengan terlalu cepat dan kami tidak bisa menghargai apa yang kami miliki,” kata Vicente del Bosque.

Kiranya Del Bosque mengiaskan dengan baik kondisi Spanyol saat ini. Memang sekarang Spanyol seakan menjadi korban dari kesuksesannya sendiri. Setelah mengamati kembali permainan pemainnya ketika melawan Kroasia, Del Bosque berpendapat, sesungguhnya permainan mereka tidaklah jelek.

Tapi Del Bosque sadar, permainan sekadar itu bukanlah khitah Spanyol. Bermain tak sesuai dengan khitah itu, walau menang, berarti kegagalan. Mereka seperti orang kaya yang tak bisa menghargai kekayaannya. Mungkin karena mereka jadi kaya dengan terlalu cepat. Ini ada benarnya, sebab baru dalam dekade terakhir ini Spanyol meraih prestasi luar biasa. Sebelumnya, mereka selalu kandas dalam percaturan dunia bola.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

    Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

    Liga Italia
    Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

    Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

    Timnas Indonesia
    AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

    AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

    Liga Italia
    Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

    Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

    Liga Italia
    Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

    Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

    Liga Indonesia
    Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

    Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

    Liga Inggris
    Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

    Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

    Liga Italia
    Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

    Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

    Internasional
    Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

    Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

    Timnas Indonesia
    Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

    Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

    Liga Inggris
    STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

    STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

    Timnas Indonesia
    Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

    Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

    Liga Italia
    Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

    Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

    Timnas Indonesia
    Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

    Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

    Sports
    Shin Tae-yong Akui Belum Tanda Tangani Kontrak Baru dengan PSSI

    Shin Tae-yong Akui Belum Tanda Tangani Kontrak Baru dengan PSSI

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com