Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mario Balotelli

Kompas.com - 21/06/2012, 09:47 WIB

KOMPAS.com - Mario Balotelli adalah manusia unik, perpaduan antara aset dan beban. Dengan temperamen yang mudah meledak, dia sering membuat masalah. Namun, di sisi lain, bakatnya yang hebat kerap membuatnya menjadi game winner. Situasi ini selalu membuat pelatihnya dalam posisi sulit.

Saat Pelatih Italia Cesare Prandelli memasukkan nama Mario Balotelli ke dalam skuadnya, banyak rekan sejawatnya yang mengingatkan, dia akan mendapat banyak masalah. Namun, Prandelli bukan tipe orang yang suka menghindari masalah. Baginya, Balotelli adalah tantangan besar, bagian dari ambisi tertingginya sebagai manajer. ”Saya menerima tantangan ini. Mario sendiri sudah berjanji untuk menjaga perilakunya,” ujar Prandelli.

Bersama Balotelli, Prandelli yakin dirinya tidak sedang berjudi atau mempertaruhkan tim ”Azzurri” yang datang ke Euro 2012 dengan kembali dibayangi kasus suap. Dia tampaknya belajar dari pengalaman koleganya, Roberto Mancini, Pelatih Manchester City, klub tempat Balotelli bernaung.

Mancini pernah berada dalam situasi paling sulit di sepanjang kariernya ketika mengalami serentetan masalah nonteknis akibat ulah Balotelli (dan Carlos Tevez) menjelang usainya Liga Inggris. Namun, dengan pengalamannya yang hebat, Mancini bahkan sukses mendorong Balotelli dan Tevez tampil maksimal untuk mengantarkan ”The Citizen” kembali jadi juara Inggris setelah 46 tahun.

Jelas, bagi Mancini maupun Prandelli, Balotelli adalah aset meskipun potensinya menjadi beban juga besar. Mancini paham benar situasi ini sehingga dia lebih banyak melakukan pendekatan pribadi kepada Balotelli yang sering membuat ulah.

Seperti kata Mancini, sebagai pemain, Balotelli punya segalanya untuk jadi pemain hebat. Inteligensinya yang di atas rata-rata membuatnya mampu melakukan manuver-manuver brilian, mencetak gol dan membawa timnya menang. Namun, perilakunya memang cenderung merusak dirinya sendiri. Kartu merah adalah hukuman yang cukup sering dia terima. Kelakuannya di luar lapangan lebih merepotkan lagi. Pers Italia menjulukinya ”pembuat ulah nomor wahid”.

Pada suatu kesempatan, Mancini pernah berujar, menjadi manajer Balotelli adalah pengalaman luar biasa. Bukan sebagai pelatih sepak bola, melainkan sebagai manusia.

Balotelli, 21 tahun, dilahirkan di Palermo. Orangtuanya adalah imigran Ghana, Thomas Barwuah dan Rose. Sejak lahir, Balotelli punya masalah dengan usus dan pencernaannya yang membuatnya harus mengalami beberapa kali operasi. Biaya kesehatannya yang mahal memaksa orangtuanya menyerahkan Balotelli kecil kepada departemen sosial untuk dicarikan keluarga yang mampu mengurus dan membiayai perawatannya.

Pada usia tiga tahun, Mario kecil diserahkan kepada keluarga Francesco dan Silvia Balotelli melalui penetapan pengadilan Brescia. Francesco dan Silvia yang mengetahui bakat sepak bolanya mendukung penuh mimpi Balotelli untuk menjadi bintang lapangan hijau.

Ketika menginjak remaja dan mulai tenar setelah dikontrak klub elite Internazionale, orangtua kandungnya meminta kembali hak pengasuhan. Ini membuat Balotelli kecewa dan menuduh Thomas dan Rose mau ”memeluknya” kembali saat dirinya sudah tenar. Kekecewaan Balotelli bertambah karena Francesco dan Silvia ternyata tidak ingin mengadopsinya secara penuh. Ini membuat Balotelli baru bisa punya kewarganegaraan Italia saat berusia 18 tahun.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

    Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

    Liga Italia
    MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

    MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

    Liga Inggris
    Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

    Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

    Internasional
    Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

    Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

    Liga Lain
    Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

    Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

    Sports
    Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

    Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

    Liga Indonesia
    Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

    Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

    Timnas Indonesia
    LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

    LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

    Sports
    Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

    Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

    Sports
    Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

    Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

    Liga Indonesia
    Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

    Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

    Liga Inggris
    Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

    Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

    Liga Spanyol
    Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

    Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

    Timnas Indonesia
    Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

    Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

    Liga Lain
    Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

    Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com