DONETSK, KOMPAS.com — Perancis memang lolos ke perempat final. Namun, kekalahan dua gol tanpa balas dari Swedia, Selasa (19/6/2012), menyisakan bara di markas "Les Bleus".
Mimpi buruk Perancis dua tahun lalu seolah kembali terkuak. Di Piala Dunia Afrika Selatan 2010, tim "Ayam Jantan" dipermalukan setelah sejumlah pemain melakukan mogok latihan.
Diawali dengan caci maki Nicolas Anelka terhadap Pelatih Raymond Domenech menyusul kekalahan dua gol tanpa balas dari Meksiko. Anelka kemudian dipulangkan, tetapi sejumlah pemain berharap Domenech mencabut hukuman. Tak berhasil.
Ujung-ujungnya, beberapa pemain mogok latihan. Florent Malouda termasuk di dalamnya dan kini gelandang Chelsea itu masuk dalam skuad andalan Perancis.
Insiden itu seolah kembali membayang menyusul kekalahan dari Swedia.
"Benar, tensi sedikit menghangat, tapi setiap pemain sudah mandi dengan air dingin," canda Blanc yang dikutip Guardian.
Menurutnya, hal itu wajar sebagai terapi kejut bagi timnya.
"Saya berharap hasilnya akan maksimal saat kami berjumpa dengan Spanyol. Sebab, kami memang butuh itu," lanjut Blanc.
Malouda memilih tak berkomentar soal kejadian memanasnya ruang ganti dan markas Perancis di Donetsk.
"Apa yang sudah aku lihat adalah bangkitnya iblis dan aku tak ingin mengungkapnya lebih jauh. Momen panas itu berisiko meletupkan segala amarah yang terpendam. Ada beberapa yang harus diselesaikan dan kadang Anda dapat melukai orang lain hanya dengan komentar Anda," sebut Malouda setengah berteka-teki.