GELANDANG Kroasia, Luka Modric, optimistis timnya bakal lolos ke perempat final Piala Eropa 2012. Dia menyampaikan optimismenya di media center tim Kroasia, Sielanka Training Ground, Warka, Polandia, Sabtu (16/6). Kroasia menantang juara bertahan Spanyol dalam laga terakhir penyisihan Grup C di Stadion Arena, Gdansk, Polandia, pada Selasa dini hari WIB.
Banyak tim kesulitan menghadapi juara bertahan Spanyol. Ciri khas permainan mereka dengan penguasaan bola dan passing, yang terkenal dengan tiki-taka, sulit diredam. Kamis lalu, Irlandia dilumat 0-4. Sebelum itu, Italia sempat unggul dulu 1-0 atas Spanyol, tetapi gagal menang setelah disamakan 1-1.
Kini, giliran Kroasia yang menantang tim ”Matador”, Senin atau Selasa (19/6/2012) dini hari WIB. Setelah Kroasia juga bermain imbang 1-1 melawan Italia, Spanyol dan Kroasia sebenarnya bisa ”bekerja sama” dengan bermain imbang 2-2. Hasil yang akan membuat Italia tersingkir.
Apakah Kroasia ingin ”main mata”? Taktik apa yang mereka siapkan untuk menghadapi Spanyol yang juga juara dunia itu? Berikut wawancara beberapa wartawan, termasuk wartawan Kompas MH Samsul Hadi, dengan playmaker Kroasia, Luka Modric, di media center tim Kroasia, Sielanka, Warka, Polandia, Sabtu (16/6). Wawancara dalam bahasa Inggris ini berlangsung setelah gelandang Tottenham Hotspur itu selesai diwawancara media Kroasia.
Luka, seperti apa rencana Kroasia melawan Spanyol: bertahan atau menyerang?
"Kami harus berusaha memainkan sistem permainan kami sendiri. Kami tahu apa yang bisa diperkirakan dari (permainan) Spanyol. Kami akan menghadapi banyak penguasaan bola karena itulah gaya permainan mereka. Kami harus berusaha tampil agresif dan kompak satu sama lain, sesering mungkin, berusaha lebih keras dengan mencoba serangan balik dan memainkan permainan kami. Kami yakin punya kualitas yang cukup untuk menghadapi mereka."
Anda pernah mengatakan, Anda punya pemain favorit di Spanyol, yaitu (Andres) Iniesta. Bagaimana Anda akan menghadangnya di lini tengah nanti?
"Dia pemain hebat dan saya suka gaya permainannya. Kami akan sama-sama di lapangan dan coba menghadirkan permainan terbaik, untuk tidak saling sungkan satu sama lain."
Davor Suker hari ini mengatakan, Anda pemain sempurna dan Anda perlu meninggalkan Tottenham Hotspur agar bisa meraih trofi juara?
"Apa yang bisa saya katakan? Saya senang mendengar pendapat seperti itu soal diri saya. Itu saja. Saya tak bisa mengatakan apa-apa. Saya hanya gembira, salah satu pemain hebat dan terbaik dalam sejarah Kroasia berpendapat tentang saya dan karena itu saya berterima kasih."
Apakah Anda setuju, kunci pertempuran laga bergantung pada pertarungan di lini tengah melawan penguasaan bola Iniesta, Xavi, dan lain-lain?
"Saya setuju. Selalu dalam setiap permainan, penting untuk memenangkan pertarungan di lini tengah. Jika memenangkan lini tengah, Anda berpeluang lebih besar untuk memenangkan laga dan meraih hasil bagus."
Saat laga melawan Italia, pada babak kedua tim Anda tampil lebih bagus. Sistem mana yang lebih pas untuk Spanyol?
"Pada babak kedua kami mengubah sistem yang membuat lini tengah lebih kompak, lebih rapat satu sama lain. Kami lebih agresif, memperlihatkan kebersamaan. Pada babak pertama, kami terlalu jauh dari pemain-pemain Italia. Jika membiarkan Spanyol banyak memiliki ruang, mereka bakal mudah."
"Itu sebabnya kami harus agresif, tampil bersama-sama, dan tak memberi terlalu banyak ruang kepada mereka. Kami harus menghentikan permainan mereka sesering mungkin. Itu yang akan membantu peluang kami. Saya pikir, untuk menghadapi Spanyol, kami harus bermain seperti pada babak kedua (melawan Italia), tampil lebih bersama-sama di lini tengah, menyebar di seluruh area lapangan."
Jika Anda realistis, mungkinkah menang atas Spanyol? Atau cukup seri saja?
"Sebelumnya kami sempat berpikir untuk lolos (ke perempat final) dengan memukul Irlandia dan Italia. Namun, itu tak terjadi. Meski demikian, empat poin adalah hasil yang bagus...."
Apakah akan ada perubahan taktik saat melawan Spanyol nanti? Jika harus mengubah taktik, apakah itu sulit dilakukan?
"Well, itu tak sulit dilakukan. Kami biasa mempersiapkannya dalam latihan-latihan. Di setiap laga, Anda harus punya pendekatan yang berbeda- beda. Kami tunjukkan, melawan Irlandia dan Italia pada babak pertama dengan satu sistem. Pada babak kedua, kami ubah sistem dan itu bukan masalah bagi kami. Kami mampu mengubah pendekatan di setiap laga."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.