Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap pada Kecermatan Pirlo

Kompas.com - 15/06/2012, 04:00 WIB

KOMPAS.com - Gelandang tim Italia, Andrea Pirlo, memberi kejutan dalam pertandingan melawan Kroasia. Tendangan bebasnya seketika membobol gawang Kroasia yang dijaga ketat oleh kiper Stipe Pletikosa pada menit ke-39. Itu adalah gol pertama dari tendangan bebas di Piala Eropa sejak tahun 2004, dan menjadi gol ke-10 bagi Pirlo selama bermain dalam tim nasional.

Tendangan bebasnya yang melengkung indah itu berhasil menembus pagar pertahanan tim Kroasia. Bola melesak ke sisi kanan atas gawang, hanya sedikit tersentuh oleh kiper. Peristiwa itu memberi angin segar setelah sedikitnya dua kesempatan sebelumnya disia-siakan oleh Mario Balloteli pada menit ketiga, Antonio Cassano di menit ke-32, dan oleh Claudio Marchisio pada menit ke-37.

Pemain Juventus itu betul-betul jeli dalam membaca permainan dan melihat posisi terbaik untuk menghasilkan gol. Ia juga dikenal mempunyai tendangan bebas yang akurat.

Walaupun baru sekali mencetak gol dalam Piala Eropa 2012, Pirlo memberi andil besar untuk Italia. Pengatur serangan Italia itu banyak memberi umpan gol kepada sesama pemain dalam timnya. Meskipun posisinya berada tepat di depan barisan pertahanan, dia sering maju untuk memberi umpan-umpan kepada penyerang.

Saat pertandingan Italia melawan Spanyol, Minggu (10/6) lalu, dia lah yang memberi umpan matang ke penyerang Antonio di Natale, yang segera mengonversinya menjadi gol. Italia yang menduduki peringkat ke-12 dunia itu pun berhasil menahan imbang tim nomor 1 dunia, Spanyol dengan skor 1-1.

Di Natale mengakui bahwa umpan yang diberikan Pirlo kepadanya sangat hebat, dan dia berusaha untuk tidak menyia-nyiakannya. Dia melakukan tendangan terarah ke pojok kiri gawang Spanyol yang tak mampu dihalau kiper Iker Casillas.

Kedua gol yang dihasilkan tim yang diasuh Cesare Prandelli dalam dua pertandingan itu terbukti membuat lawan mereka terancam dan segera melancarkan pembalasan. Sayangnya serangan balik tak mampu sepenuhnya dibendung, sehingga Italia tak bisa memenangkan kedua pertandingan itu.

Pemain yang lahir pada 19 Mei 1979 itu mengaku gembira dengan gol yang berhasil ditorehkannya. ”Tetapi penampilan tim sangat memalukan, karena kami tidak bisa menang. Kami memiliki kesempatan baik saat unggul di awal, namun tak bisa menangkal bola musuh yang masuk ke gawang,” tuturnya.

Meski demikian, Pirlo dan kawan-kawan masih memiliki satu laga menghadapi Irlandia dalam penyisihan grup C di Poznan pada Selasa (19/6). Pertandingan itu akan mempertemukan Italia dengan mantan pelatih, Giovanni Trappatoni yang kini memegang tim Irlandia, lawan mereka. Azzuri harus bisa mengalahkan Irlandia, dan berharap hasil pertandingan antara Spanyol dan Kroasia menguntungkan mereka untuk dapat lolos ke perempat final.

Peran mantan pemain klub AC Milan itu sangat akan sangat menentukan. Namun, para penyerang diharapkan mampu mengimbanginya dengan mengeksekusi umpan-umpan menjadi gol untuk Italia.

Dari 11 pertemuan dengan Irlandia sebelumnya, Italia menang tujuh kali, kalah dua kali, dan berakhir seri dua kali. Namun, pada pertemuan terakhir di Liege, Belgia, Irlandia menang 2-0 atas Italia. (REUTERS/UTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com