Lviv, sabtu
Sebelum turnamen, Pelatih Paulo Bento mengecam kritik yang menyebut Portugal akan bertahan dengan lini tengah tanpa inspirasi guna mendukung penyerang dan pemain sayap berprofil tinggi untuk menghidupkan pertandingan di turnamen besar.
Namun, partai tersebut membuktikan kritik tersebut benar. ”Saya memang belum melakukan analisis individual, tetapi saya rasa Ronaldo telah menjalani pertandingan dengan sangat baik,” ujar Bento.
Kenyataannya, Ronaldo, pemain sayap Real Madrid tersebut, hanya menampilkan sedikit kemampuan terbaiknya. Sebagai pencetak gol terbaik Madrid, Ronaldo memang sangat terkenal. Namun, tim yang dihadapi Madrid di divisi top Spanyol sebenarnya terbilang biasa-biasa saja.
Gerakan kaki lincah dan menawan Ronaldo dapat mengecoh dengan baik saat melawan pemain Getafe atau Real Zaragoza. Namun, pada saat menghadapi pemain bertahan kelas atas, yang tidak gampang panik, Ronaldo menemui kesulitan.
Pada menit awal pertandingan, dia benar-benar tidak mampu menembus pertahanan kuat yang dibangun Mats Hummels dan merasakan frustrasi saat menghadapi Jerome Boateng.
Ronaldo memiliki kesempatan bagus pada menit ke-64 ketika dia dapat menyelinap ke wilayah pertahanan Jerman. Namun, serangan tersebut dapat digagalkan oleh sapuan bagus dari Boateng.
Bento juga sangat terkejut dengan cara pemain Jerman mengambil kendali permainan. Mereka menempel ketat Ronaldo dan Nani, sayap penyerang yang menjadi tombak tajam tim Semenanjung Iberia itu.
Dalam beberapa kesempatan, gelandang Joao Moutinho berkesempatan untuk membuat terobosan. Namun, ketika dia melihat Ronaldo dan Nani yang berada di sepertiga lapangan atas ditempel sangat ketat, serangan yang terbangun pun gagal total.
Sebelum turun minum, Ronaldo mengeluhkan kualitas operan rekan-rekannya. Namun, dia juga memiliki kelemahan nyata karena tidak mampu membuat pergerakan tanpa bola yang membuat rekannya nyaman mengumpan. Lebih menyedihkan lagi tatkala penyerang Helder Postiga tidak mampu berbuat banyak.
Meski demikian, Ronaldo dan Nani masih memiliki harapan karena mungkin masih memiliki keberuntungan saat melawan Denmark hari Rabu (13/6).
Denmark adalah tim yang lebih lambat dan tidak memiliki pertahanan bagus seperti Jerman. ”Kami harus konsentrasi pada pertandingan kedua dan kami harus menang.” kata Bento.
Denmark sendiri kini punya asa besar untuk dapat lolos ke delapan besar setelah menundukkan Belanda 1-0. Mereka harus dapat meningkatkan pola permainan agar dapat bertahan di Piala Eropa kali ini.
Pemain depan Denmark masih tampil biasa-biasa saja, padahal memiliki banyak kesempatan untuk dapat membobol empat sampai lima gol ke gawang Belanda. Beruntung ada striker Michael Krohn-Dehli yang memecah kebuntuan.
Pelatih Morten Olsen memiliki pekerjaan berat dalam menghadapi Portugal yang berduka setelah kekalahan melawan Jerman. ”Portugal akan menjadi lawan yang berbeda. Selalu ada hal baik dapat kami pertajam dan beberapa aspek lain yang harus diperbaiki,” ujar Olsen.
Kiper Denmark, Stephan Andersen, mengatakan, fokus mereka kali ini adalah Portugal. ”Kami akan bermain untuk menang. Moto kami ’Viking tanpa rasa takut’,” kata Andersen.