KRAKOW, KOMPAS.com - Kasus dugaan rasialisme yang diterima skuad Belanda saat berlatih di kota Krakow tidak akan ditindaklanjuti UEFA. Badan tertinggi sepak bola Eropa tersebut menilai apa yang terjadi pada Kamis (7/6/2012) itu bukan berlatar belakang unsur rasialisme.
"Kami (UEFA) tidak berencana untuk melakukan investigasi terhadap masalah ini," jelas salah satu juru bicara UEFA.
Beruntung, kubu Belanda yang diwakili Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) bersikap lebih lunak mengenai dugaan rasialisme yang diterima pasukannya setelah mendengar penjelasan dari UEFA.
UEFA menganggap, masyarakat Krakow hanya tidak terima kotanya tak menjadi salah satu tuan rumah Piala Eropa 2012. Teori lain muncul, para suporter Wisla Krakow tidak ingin ada tim lain yang berlatih di Stadion Miejski selain klub kesayangannya.
Presiden UEFA, Michel Platini, telah menegaskan tak akan menoleransi segala tindakan berbau rasialisme di sepak bola. Platini menegaskan akan menghentikan pertandingan bila terbukti ada pelecehan rasial.
"Wasit bisa menghentikan pertandingan. Mereka punya kekuasaan itu untuk kasus rasial. Saya pikir, itu adalah cara terbaik melindungi sepak bola dari rasialisme. (Masalah rasialisme) adalah tantangan besar untuk Polandia, Ukraina, dan UEFA, dan kami telah berusaha sebaik mungkin (mengatasi itu). Kami terkejut dengan adanya rasialisme ini, tetapi kami berusaha melakukan sesuatu. Kami harus berjuang melawan itu," ungkap Platini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.