Bagi tim nasional Ceko, keberadaan Tomas Rosicky bagaikan seorang dirigen bagi sebuah orkestra. Gelandang serang itu yang selalu mengatur aliran bola, pola serangan, sampai variasi tusukan ke gawang yang dapat menghasilkan gol.
Rosicky juga mampu menyajikan umpan-umpan matang dan mengeksekusi bola-bola mati dengan akurat. Pemain yang dijuluki ”Mozart kecil” ini juga mampu mencetak gol pada saat-saat genting.
Sejak tahun 2000, pemain berusia 31 tahun ini selalu berperan dalam mengatur permainan klubnya dan tim nasional Ceko. Milan Baros yang menjadi ujung tombak tim Ceko menikmati layanan umpan-umpan matang Rosicky sehingga mampu menghasilkan 40 gol bagi kesebelasan nasional negaranya. Rosicky sendiri sudah mencetak 20 gol dari 85 kali penampilannya bersama tim Ceko.
Karier profesional Rosicky dimulai pada tahun 1998-2001 di Sparta Praha. Penampilannya yang cemerlang dalam menggiring bola, melepaskan umpan, dan mencetak gol membuat timnya menjadi juara.
Permainan yang agresif dan kreatif itu pula yang menarik minat Borussia Dortmund untuk mengontraknya dengan nilai 14,5 juta euro (sekitar Rp 168 miliar). Permainan Rosicky semakin menawan di Jerman sejak 2001 sampai 2006. Di Dortmund inilah Rosicky mendapat julukan ”Little Mozart” karena kepiawaiannya mengatur permainan tim.
Pada Piala Eropa 2004, Rosicky juga bermain cantik untuk mengatur tempo timnya dan membawa Ceko menembus semifinal. Berkat umpan-umpan Rosicky, Milan Baros merebut sepatu emas dengan mencetak lima gol.
Karier yang cemerlang itu menarik minat Arsenal untuk merekrutnya guna menghadapi kerasnya Liga Inggris. Rosicky menjawab kepercayaan itu dengan permainan cantik untuk melayani para penyerang Arsenal.
Namun, permainan cepat dan keras ala Liga Inggris berbuah petakan bagi Rosicky. Pemain kelahiran Praha, 4 Oktober 1980, itu mengalami cedera otot tendon lutut pada Januari 2008. Cedera itu membuatnya absen total dari Arsenal pada musim 2008-2009, tetapi Pelatih Arsene Wenger tetap mempertahankannya di Arsenal.
Rosicky juga absen dari timnas Ceko pada Piala Eropa 2008. Tanpa sang dirigen, orkestra permainan Ceko sangat tidak teratur sehingga tersisih di penyisihan grup.
Setelah beristirahat 18 bulan, Rosicky kembali tampil pada musim 2009-2010 dan langsung berkontribusi bagi Arsenal. Kepergian Cesc Fabregas dan Samir Nasri dari Arsenal membuat Rosicky menjadi pengatur serangan yang diandalkan Wenger.
”Saya tidak pernah ragu dengan kepemimpinan Rosicky, baik di klub maupun di tim nasional,” kata Michal Bilek, pelatih timnas Ceko.
Kehadiran Rosicky pada babak kualifikasi Piala Eropa sangat membantu Ceko untuk lolos ke babak utama. Namun, Rosicky terancam tidak dapat hadir di babak utama Piala Eropa. Rosicky terlambat datang ke pemusatan latihan di Austria karena harus berkonsultasi ke dokter.
”Otot saya tidak robek, tetapi saya merasa harus berkonsultasi dengan dokter. Setelah itu, saya akan datang ke Austria untuk berlatih,” kata Rosicky, Senin (21/5).(Caesar Alexey)