Menpora Berharap Pemimpin Suporter Tertibkan Suporter

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng meminta agar seluruh pengurus klub dan pemimpin suporter sepak bola menertibkan seluruh suporternya agar tidak bertindak anarkis. Aparat keamanan juga diminta menindak suporter yang bertindak anarkis.

Hal itu dikatakan Andi di kompleks Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/6/2012). Andi dimintai tanggapan tewasnya satu suporter, Purwo Adi Utomo, seusai laga lanjutan Indonesian Premier League (IPL) antara Persija dan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Minggu (3/6/2012).

"Saya belum dapatkan laporan resmi mengenai tewasnya suporter di pertandingan di Surabaya. Kami baca baru dari media. Saya sudah meminta supaya mendapatkan laporan situasinya, bagaimana terjadinya, dan segala macam. Yang jelas kita berduka dan prihatin dengan ada lagi suporter bola yang tewas," kata Andi.

Andi berharap agar seluruh suporter mendukung timnya dengan damai. Aparat keamanan, kata dia, juga harus mengantisipasi dengan baik sebelum pertandingan di mulai.

Kericuhan di Surabaya terjadi saat laga memasuki menit akhir. Saat itu, para suporter Persebaya melakukan pelemparan ke lapangan dan bangku pemain cadangan. Beberapa suporter bahkan berusaha masuk ke lapangan. Kejadian ini menimbulkan kericuhan antara "Bonek", penggemar fanatik Persebaya, dan polisi.

Polisi berusaha menghalau massa yang sebagian besar berada di tribun ekonomi sisi selatan dengan menggunakan gas air mata. Akibatnya, ratusan bonek berebut turun sambil berdesak-desakan. Korban diduga tewas terinjak- injak saat peristiwa ini berlangsung.

Sepekan sebelumnya, Minggu (27/5/2012), tiga orang suporter juga tewas akibat dikeroyok pendukung Persija Jakarta di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Kejadian itu berlangsung setelah Persija ditahan seri oleh Persib Bandung dalam duel lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno.