JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin menilai rencana mogok sejumlah pemain dari klub yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super Lague (ISL) yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) takkan menyelesaikan masalah. Menurutnya, rencana tersebut harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu.
Presiden APPI, Ponaryo Astaman. sebelumnya mengungkapkan langkah mogok main akan dilakukan jika sejumlah solusi untuk klub-klub yang bermasalah gagal direalisasikan. Solusi itu khususnya menyangkut pemenuhan gaji dan izin pemain asing. Dari catatan APPI, terdapat 13 klub dari IPL dan ISL yang hingga kini masih bermasalah memenuhi hak-hak para pemainnya.
Adapun klub yang dituntut APPI untuk segera membayarkan gaji pemain di antaranya, Persija Jakarta (ISL), Deltras Sidoarjo, Sriwijaya FC, Persija (IPL), Persema, Pelita Jaya, Persibo Bojonegoro, PPSM Magelang, Bontang FC, Persiraja, Persela, Arema Indonesia (ISL), PSM Makasar, dan PSMS (ISL). Ke-13 klub itu diultimatum untuk menyelesaikan berbagai persoalan dengan pemainnya paling lambat 7 Juni mendatang.
"Rencana itu jelas dapat mempersulit pemain dan klubnya sendiri, karena income dari pertandingan, yang seharusnya bisa menambah pemasukan klub pasti tidak ada, jika rencana mogok mereka direalisasikan. Padahal uang-uang itu bisa membantu keuangan klub," ujar Djohar kepada wartawan di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis (31/5/2012) petang.
Djohar mengungkapkan, beberapa klub IPL saat ini kondisi keuangannya memang sedikit sulit, karena baru menjalani musim pertama tanpa APBD dari pemerintah. Apalagi, ditambah dengan kekisruhan di sepak bola nasional yang pada akhirnya membuat para sponsor enggan bekerja sama dengan klub.
"Sebaiknya kita sama-sama memikirkan bagaimana bisa keluar dari persoalan ini. Saya harap ini perlu dipikirkan matang-matang. Semua pihak, baik pemain dan klub pasti rugi dengan adanya keributan di sepak bola nasional kita. Maka dari itu, pemain dan klub harus bisa bekerja sama dengan baik," kata Djohar.
Ditambahkan, PSSI juga akan terus mencoba mencari peluang-peluang untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut. Ia menuturkan, salah satu peluang tersebut yakni dengan membantu mendorong beberapa sponsor agar memberikan bantuan bagi sejumlah klub yang masih memiliki kendala keuangan.
"Paling lambat Juli ini bisa diselesaikan, berbarengan dengan akhir musim. Kita akan upayakan untuk dorong sponsor-sponsor untuk segera memberikan dukungan dan untuk juga mencari peluang-peluang lainnya. Jadi, ini merupakan ujian bagi klub, bagaimana mereka bisa survive karena tidak ada bantuan dari pemerintah lagi," tegasnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.