Keunggulan kualitas Eriksen sebenarnya sudah menjadi sorotan para pemantau bakat klub-klub besar dunia, ketika namanya diumumkan sebagai pemain termuda tim Denmark pada Piala Dunia 2010, usia 18 tahun. Eriksen bukan hanya termuda di tim Denmark, melainkan juga termuda di turnamen sepak bola terbesar sedunia itu.
Pemain bertinggi 1,76 meter itu menarik perhatian bukan karena usianya yang muda, melainkan perannya yang sangat penting bagi tim Denmark. Dia mampu menjadi pengatur serangan dengan membagikan bola kepada penyerang sayap dan ujung tombak.
Sebagai gelandang serang, Eriksen juga kerap datang sebagai pelapis ujung tombak guna meluncurkan tembakan dari bola-bola muntah. Daya jelajahnya yang luas membuatnya mudah mendistribusikan bola untuk serangan atau turun ke bawah membantu pertahanan saat ditekan.
Pemain yang lahir di Middlefart pada hari Valentine 1992 itu mendapat penghargaan sebagai man of the match saat tim Denmark dikalahkan Inggris 1-2 pada laga persahabatan 9 Februari 2011.
Eriksen mencetak gol pertamanya bagi Denmark saat mengalahkan Eslandia 2-0 di babak kualifikasi Piala Eropa 2012. Gol keduanya tercipta pada pertandingan persahabatan Denmark melawan Skotlandia, yang membawa timnya imbang 1-1.
”Bermain bagi tim Denmark adalah kehormatan bagi saya. Saya akan memberikan yang terbaik bagi negaraku. Sejak di timnas Denmark, namaku lebih sering disebut oleh orang,” kata Eriksen.
Selain bertalenta tinggi dan berkualitas unggul, Eriksen disukai pelatih timnas Denmark, Morten Olsen, karena dia adalah seorang pekerja keras. Eriksen adalah tipe pengejar bola yang tidak sekadar menunggu kesempatan. Agresivitasnya untuk merebut bola sering merusak alur permainan lawan.
Bakat Eriksen sudah dilirik Olsen ketika pemain Ajax itu berada di tim U-17. Di tim U-17, Eriksen tampil 27 kali dan mencetak sembilan gol. Cukup produktif untuk seorang gelandang serang yang masih remaja.