MANCHESTER, KOMPAS.com — Demi trofi Liga Champions, Roberto Mancini berjanji akan mendatangkan banyak bintang di musim panas ini. Hal ini seperti yang biasa dilakukan Barcelona dan Real Madrid.
Kedua raksasa Spanyol itu diperkirakan menghabiskan masing-masing 105 juta pounds atau sekitar Rp 1,575 triliun dalam dua musim ini untuk mendatangkan sejumlah bintang.
"El Azulgrana" mendatangkan David Villa pada musim panas 2010 dengan nilai transfer 34,2 juta pounds atau sekitar Rp 513 miliar. Semusim kemudian, Cesc Fabregas didatangkan dengan nilai yang kabarnya 35 juta pounds atau sekitar Rp 525 miliar.
Madrid setali tiga uang. Pembelian terbesar "El Real" siapa lagi kalau bukan Cristiano Ronaldo (80 juta pounds), Ricardo Kaka, dan Karim Benzema. Ketiganya membuat kocek Madrid terkuras 170 juta pounds atau sekitar Rp 2,55 triliun.
Kepada BBC Sport, Mancini akan meniru apa yang dilakukan Madrid dan Barca demi meraih kejayaan di Liga Champions. Berikut petikan wawancaranya:
Jadi, apa yang akan Anda lakukan?
Setiap tahun Barcelona dan Madrid membeli 2-3 bintang setiap tahun dan menghamburkan banyak uang. Saya pikir City akan seperti itu.
Untuk apa?
Kami harus terus maju. Kami butuh itu untuk memperkuat tim di Liga Champions dan Premier League. Untuk itu, kami perlu tim yang bagus dan kuat dengan mentalitas yang baik. Saya yakin kami akan dapat melakukannya.
Apakah saat ini City tidak memiliki tim bagus?
Kami pernah kalah 0-1 berkali-kali dalam pertandingan yang seharusnya bisa kami menangi. Manchester United pernah kalah 0-3 dari Newcastle dan 1-6 dari kami. City tak pernah mengalami hal seperti itu.
Di Piala FA, kami kalah 2-3 dari MU di kandang, tetapi di babak kedua saat bermain 10 pemain melawan 11 orang, kami punya 3-4 peluang dan MU tak memiliki satu pun. Kami bekerja sangat keras dan berhak menang.
Apa yang ada di benak Anda ketika tertinggal delapan poin dan tinggal enam laga?
Setelah kalah dari Arsenal, saya pikir semuanya akan jadi sulit, bahkan (menjadi juara) itu mustahil mengingat MU akan terus melanjutkan tren kemenangan.
Pria berusia 47 tahun itu tak menyangkal trofi Premier League City bukan tanpa masalah. Namun, Mancio—sapaan Mancini—berkeras hubungannya dengan Carlos Tevez dan Mario Balotelli baik-baik saja.
Mancini percaya kembalinya bomber Argentina itu ke lapangan, setelah absen dan mudik sekian lama, membantu menghidupkan dan memperbesar peluang juara City lagi.
Ada komentar tentang Tevez?
Tak sulit mengatur Tevez. Ia pribadi yang baik. Kami selalu punya hubungan yang baik. Tak tahu dengan apa yang terjadi pada September 2011, tapi pada akhirnya ia terbukti berkepribadian baik dan pemain yang fantastis.
Bagaimana dengan Balotelli?
Mario berbeda. Ia muda, tapi punya talenta luar biasa. Karena kemudaannya itu kadang ia punya masalah dengan perilakunya, tapi itu normal. Penting harus diingat, Balotelli dapat kehilangan semuanya (karena perilaku buruknya itu).
Balotelli dapat bermain sepak bola sampai 10 atau 12 tahun. Saya berharap, setelah mendapatkan titel ini, ia akan mengerti dan mulai bekerja dengan cara yang lebih baik.