JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemain yang berkompetisi di Indonesian Super League (ISL) menyatakan akan tetap menunggu keputusan dari klubnya masing-masing untuk membela tim nasional. Hal itu diungkapkan menanggapi langkah PSSI yang telah memanggil beberapa pemain ISL untuk mengikuti seleksi timnas senior maupun U-23.
Gelandang Pelita Jaya, Joko Sasongko, yang dipanggil untuk mengikuti seleksi timnas U-23, menilai dirinya akan tetap mengikuti aturan klub tempatnya bermain mengenai hal tersebut. Menurut Joko, klub adalah pihak yang paling berwenang untuk memutuskan apakah pemain-pemainnya boleh mengikuti seleksi tersebut.
"Aku sih nurut Pelita saja, ya, karena mereka yang menentukan. Yang terpenting, jika Pelita mengizinkanku, itu tidak masalah," ujar Sasongko kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (14/4/2012).
Pendapat yang sama juga dikemukakan rekan Joko di Pelita, Egi Melgiansyah. Meski membela timnas adalah impian bagi setiap pemain mana pun, Egi mengaku agak kecewa dengan keputusan PSSI yang baru menetapkan keputusan itu beberapa waktu lalu. "Kenapa dulu timnas tidak kasih pemain ISL buat masuk timnas. Lalu sekarang berubah, kenapa tidak dari pertama? Jadi aku tergantung klub saja karena kan aku kerja di klub. Jadi semua keputusan ada di sana," kata Egi yang pernah menjadi kapten timnas U-23.
Sementara itu, gelandang Mitra Kukar Ahmad Bustomi menilai, dalam persoalan ini pemain tidak memiliki wewenang untuk memilih. Pemain yang rencananya akan dipanggil mengikuti seleksi timnas senior ini mengatakan, agak sulit menentukan pilihan dengan kondisi sepak bola yang masih berkutat dengan konflik seperti sekarang ini.
"Kita juga belum tahu keputusan klub seperti apa, jadi kita masih wait and see. Tetapi intinya, semua keputusan kembali ke klub karena kita kan masih terikat kontrak dengan mereka," kata Bustomi.
Secara terpisah, pelatih timnas U-23 Aji Santoso enggan berkomentar banyak terkait kendala pemain ini. Menurutnya, PSSI adalah pihak yang paling berwenang untuk mengatasi masalah itu agar beberapa pemain yang dipanggil tersebut bisa menghadiri sejumlah seleksi timnas.
"Saya hanya memanggil siapa-siapa yang kira-kira pantas ikut seleksi masuk timnas menurut pemantauan saya. Nah, kalau urusan-urusan lainnya, itu urusan PSSI. Saya hanya ingin bagaimana tim ini bisa kuat dengan komposisi pemain yang bagus," kata Aji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.