JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan akan fokus terhadap program pembinaan usia dini sebagai tindak lanjut Kongres Tahunan PSSI yang dilaksanakan di Palangkaraya, Minggu (18/3/2012). Program-program kerja yang sudah ada akan diarahkan untuk membina para pemain muda sepak bola.
"Kita evaluasi semua. Misalnya semua apa yang akan kita kerjakan misalnya mengenai pembinaan usia dini. Semua itu akan kita jalankan," ujar Djohar saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (19/3/2012).
"Kita sudah tetapkan program-program kerja kita. Khususnya ya berkisar pembinaan muda itu untuk menyambut SEA Games 2013," katanya lagi.
Djohar menambahkan, dalam kongres tahunan juga dibicarakan sejumlah evaluasi terkait pelaksanaan sistem sepak bola di Indonesia. Salah satunya, terkait pengakuan terhadap dualisme kompetisi antara Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) yang menjadi persoalan belakangan ini.
"Ini seperti apa yang sudah kita tawarkan. ISL akan kita akui sebagai kompetisi resmi. Karena kalau demikian kan, keuntungan bisa di kita, pemain-pemain bagus bisa masuk tim nasional," tutur Djohar.
Kongres Tahunan PSSI digelar dengan salah satu agenda utama menyelamatkan sepak bola nasional dari sanksi FIFA. Dalam suratnya pada tanggal 21 Desember 2011, FIFA memerintahkan PSSI untuk merangkul klub ISL yang dinyatakan liga ilegal. FIFA memberi batas waktu hingga tanggal 20 Maret 2012 agar segera menyelesaikan masalah dualisme ini. Jika tidak, maka kasus ini akan dibawa ke Komite Asosiasi FIFA dengan ancaman sanksi yang siap dijatuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.