Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Bukan Sepak Bola, tapi Perang!"

Kompas.com - 04/02/2012, 06:49 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — "Ini bukan lagi sepak bola, tetapi perang!" Kalimat itulah yang terucap dari salah satu pemain bintang Al-Marsy, Abo Treika, menanggapi kerusuhan seusai pertandingan Liga Mesir antara klubnya melawan Al-Ahly, Rabu (1/2/2012) waktu setempat.

Dalam insiden tersebut, sedikitnya 74 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka, termasuk para pemain dan pelatih. Ini merupakan insiden terparah sejak kerusuhan antara pendukung sepak bola Hearts of Oak dan Asante Kotoko di Stadion Accra, Ghana, pada Mei 2001 lalu, yang mengakibatkan 126 orang meninggal dunia.

Kekecewaan bintang asal Mesir itu memang bisa dimaklumi. Sepak bola yang seharusnya menjadi alat pemersatu, justru seolah menjadi ajang pertempuran kekuatan tirani politik yang kejam dalam peristiwa itu.

Lihat saja bagaimana ribuan pendukung Al-Marsy dengan membabi buta memukuli setiap anggota tim dan pendukung Al-Ahly yang ada di Stadion Port Said seusai laga yang dimenangkan oleh timnya dengan skor 3-1 itu. Bahkan, mereka tidak segan-segan menghunus pisau ke setiap orang yang menggunakan identitas Al-Ahly.

Sejumlah pemberitaan media massa menyebutkan, kerusuhan ini dipicu adanya aksi provokasi dari simpatisan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak. Apalagi, daerah Port Said memang dianggap sebagai salah satu basis pendukung Mubarak yang berkuasa lebih dari 30 tahun itu.

Ada pula laporan yang menyebutkan, sebelumnya suporter Al Ahly membentangkan spanduk yang menghina Al Masry. Namun, terlepas dari itu, ada indikasi kerusuhan itu sudah direncanakan. Sebab, Al Masry dalam keadaan menang dan tak ada pemicu signifikan untuk melakukan serangan membabi buta. Apalagi, pihak keamanan terkesan memberi ruang pendukung Al Masry turun ke lapangan dan melakukan serangan.

Para suporter Al Ahly memang kebanyakan dari kelas pekerja. Mereka menjadi pendukung utama revolusi Mesir yang menggulingkan Hosni Mubarak. Maka, bisa dimaklumi jika pendukung Al Masry yang kebanyakan juga pengagum Mubarak, merasa sakit hati kepada pendukung Al Ahly.

Pascainsiden itu, Ikhwanul Muslimin (IM) mengatakan, ada permainan dari sekelompok pendukung kekuatan lama. IM menilai, ada rencana tersembunyi yang dilakukan kelompok tersebut untuk mengacaukan situasi politik pascarevolusi.

"Orang-orang pendukung Mubarak masih berkuasa. Meskipun rezimnya telah jatuh, tetapi semua anak buahnya masih dalam posisi mereka," kata MI.

Bukan hal baru
Jika melihat sejumlah fakta, kekerasan memang bukan hal baru dalam dunia sepak bola Mesir. Lemparan botol, petasan, maupun bom molotov di sejumlah pertandingan sepak bola di negeri "Seribu Menara" itu sering terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com