Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Tewas dalam Tragedi Sepak Bola

Kompas.com - 03/02/2012, 07:24 WIB

TRAGEDI berdarah yang menewaskan sedikitnya 74 orang seusai laga Al-Ahly versus Al-Masry di Port Said, Mesir, Rabu (1/2/2012), kembali mengiris perasaan. Untuk kesekian kalinya, sepak bola kembali menelan korban karena keteledoran atau motif-motif politik.

Dalam sejarah sepak bola, sudah banyak tragedi yang menyebabkan tewasnya banyak orang. Rata-rata tragedi terjadi karena fanatisme dan amukan suporter, tetapi juga ada unsur keteledoran aparat keamanan atau fasilitas stadion yang sudah tak layak.

Berikut rentetan tragedi sepak bola yang jika korbanya dijumlah mencapai ratusan jiwa.

9 Maret 1946
(Bolton Wanderers vs Stoke City)
Ini partai Piala FA antara Bolton Wanderers dan Stoke City di Stadion Burden Park. Tiba-tiba, tembok tribun runtuh menimpa para penonton. Sebanyak 33 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 400 orang terluka.

24 Mei 1964
(Peru vs Argentina)

Ini pertarungan panas antara Peru dan Argentina dalam kualifikasi olimpiade. Pertandingan digelar di Stadion National, Lima, ibu kota Peru.

Suporter menjadi emosi ketika wasit menganulir gol Peru, dua menit sebelum pertandingan usai. Apalagi, Peru dalam kondisi ketinggalan dan akhirnya kalah. Suporter pun mulai marah dan menyerbu lapangan. Sebanyak 318 orang tewas dan lebih dari 500 terluka.

23 Juni 1968
(River Plate vs Boca Juniors)

Ini derbi terpanas di Argentina, bahkan termasuk yang terpanas di dunia. Namun, ini lebih karena kelalaian petugas lapagan. Para suporter yang ingin meninggalkan stadion melewati jalan yang keliru dan pintunya masih tertutup. Mereka berbalik, tetapi rombongan di belakangnya maju.

Akibatnya, terjadi saling dorong, injak, dan keributan pun makin tak terkendali. Sebanyak 74 orang dilaporkan tewas dan 150 orang terluka.

2 Januari 1971
(Celtic vs Rangers)

Ini juga salah satu derbi terpanas di dunia. Pertandingan dua klub terbesar di Skotlandia itu seperti akan berakhir seri tanpa gol. Semenit sebelum pertandingan usai, Celtic mencetak gol dan suporter Rangers pun kecewa. Mereka pun meninggalkan tribun.

Namun, pemain Rangers, Colin Stein, kemudian mencetak gol penyama kedudukan dan pertandingan berakhir seri 1-1. Namun, sebagian pendukung Rangers yang sudah telanjur kecewa sudah dalam perjalanan keluar.

Terlalu banya penonton yang mencoba keluar dalam waktu hampir bersamaan. Saling desak pun terjadi. Banyak yang jatuh dan terinjak-injak. Akhirnya 66 orang dilaporkan tewas dan 140 orang lebih mengalami cedera.

20 Oktober 1982
(Spartak Moskwa vs Haarlem)

Ini pertandingan Piala UEFA yang paling mengerikan yang digelar di Moskwa, Rusia (dulu masih Uni Soviet). Polisi dinilai menjadi pihak yang bersalah karena memaksa massa keluar melewati jalan sempit, hanya beberapa saat sebelum pertandingan usai.

Ternyata, di detik-detik akhir terjadi gol. Massa yang dalam perjalanan keluar pun kaget dan ingin kembali masuk. Terjadilah kekacauan yang tak terkendali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com