Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Ini Giliran Real Madrid

Kompas.com - 08/12/2011, 05:27 WIB

Oleh ANTON SANJOYO

Hari Sabtu mendatang, di Stadion Santiago Bernabeu, dua tim paling memikat di dunia, Real Madrid dan Barcelona, akan menjalani laga penentuan. Ya, inilah laga yang kemungkinan besar menjadi penentu siapa yang akan menjadi jawara Spanyol musim 2011-2012.

Terlalu cepat untuk menilai sebagai laga penentu? Barangkali juga iya. Liga sepak bola utama Spanyol baru menyelesaikan pekan ke-15 atau kurang dari setengah musim. Namun, sejarah selalu mencatat, laga di antara kedua tim dengan cerita persaingan paling epik di dunia ini selalu punya titik balik pada laga el clasico. Laga klasik ini akan memasuki episode ke-163 dan, secara total, Real Madrid masih unggul dengan perbandingan 69 kemenangan atas Barcelona yang menang 63 kali. Sebanyak 31 laga di antaranya berakhir imbang.

Di Santiago Bernabeu, Sabtu nanti, Real Madrid sepertinya punya kepercayaan diri lebih besar. Bukan saja karena stadion akan didominasi warna putih, melainkan juga karena tiga poin lebih banyak yang dikemas oleh pasukan Jose Mourinho ketimbang poin yang dikoleksi tim asuhan Pep Guardiola. Ditambah dengan satu laga lebih di tangan, jelas Iker Casillas dan kawan-kawan punya bagasi mental lebih banyak ketimbang Carles Puyol cs.

Meski begitu, bukan kondisi ini semata yang membuat Real Madrid layak diunggulkan dalam derbi Spanyol kali ini. Bukan pula statistik, sebab dalam 10 pertemuan terakhir di semua kompetisi, Barcelona lebih unggul. Dari 10 laga itu, tim kebanggaan Catalunia tersebut memenangi enam di antaranya, sementara ”El Real” hanya unggul sekali dan sisanya imbang. Barcelona bahkan dua kali mempermalukan Madrid dengan skor telak 6-2 dan 5-0. Yang pertama bahkan dilakukan di depan publik superfanatik El Real di Bernabeu pada Mei 2009 di ajang La Liga.

Dalam laga terakhir mereka di pergelaran Super Copa, Barcelona juga unggul 3-2. Namun, ajang yang mempertemukan juara La Liga dan jawara Copa Del Rey inilah yang kemudian menjadi tolok ukur ”keunggulan” Real Madrid.

Meski kalah, respons Real Madrid dalam menghadapi permainan penuh gaya ”El Barca” mencatat banyak sekali kemajuan. Tak seperti kekalahan-kekalahan sebelumnya, Casillas dan kawan-kawan menjalani laga dengan bahasa tubuh yang jelas ingin menunjukkan mereka tidak inferior di depan pasukan Puyol. Setiap pemain El Real berusaha keras mengimbangi passing football Barcelona yang memang luar biasa indah. Hanya dengan ritme yang lebih cepat daripada alur umpan trio Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Lionel Messi, tim yang dimotori Cristiano Ronaldo ini sanggup memberikan perlawanan ketat.

Bahkan, bisa dicatat, permainan Real Madrid tidak lagi kalah dibandingkan dengan Barcelona. Bisa dibilang, kekalahan di Super Copa lebih karena keberuntungan yang belum berpihak, tetapi jelas bukan problem perbedaan kualitas.

Sebagai derbi paling gegap gempita di dunia, el clasico memang selalu menyajikan laga yang tidak saja panas, tetapi juga membara. Dalam konteks ini, Real Madrid masih di bawah seteru abadinya itu. Dalam lima laga terakhir, paling tidak satu pemain El Real terkena kartu merah, dan ini merupakan salah satu faktor yang membuat tim putih-putih itu selalu gagal mengungguli ”El Blaugrana”.

Faktor Mourinho juga menjadi kunci. Pelatih congkak tetapi genius ini sekali lagi membuktikan sentuhan midasnya. Nyaris sama dengan kinerjanya di Internazionale Milan yang pada tahun kedua langsung mempersembahkan treble winner, termasuk Liga Champions yang amat bergengsi, tanda-tanda suksesnya di Bernabeu mulai terlihat. Gagal pada musim pertama untuk membendung dominasi Barcelona, pada musimnya yang kedua tampak akan berjalan mulus.

Sejauh ini di La Liga, pasukan Mourinho tampil nyaris sempurna dan tidak pernah kendur melawan tim medioker. Kemenangan pun diraih dengan sangat meyakinkan, rata-rata dengan selisih di atas tiga gol. Barcelona, sementara itu, tak terlalu meyakinkan meski masih menunjukkan kelas sebagai juara bertahan. Kekalahan 0-1 melawan Getafe menjadi salah satu indikator kinerja pasukan Guardiola yang belum stabil.

Meski musim ini tampaknya Real Madrid akan mengambil alih dominasi Barcelona, dalam beberapa aspek, terutama pembinaan, klub paling kaya di dunia itu bukanlah contoh ideal. Dengan mempertahankan reputasi sebagai ”tim beli jadi”, Mourinho meneruskan tradisi pendahulunya dengan mengumpulkan para pemain terbaik di dunia, Los Galacticos. Setelah mendatangkan Sami Khedira dan Mesut Oezil, bintang-bintang lain dari Bundesliga Jerman juga didatangkan ke Bernabeu. Mereka adalah Nuri Sahin dan Hamit Altintop.

Barcelona lebih konservatif. Guardiola hanya mendatangkan dua bintang, si anak hilang Cesc Fabregas dan Alexis Sanchez. Skuadnya musim ini lebih banyak disegarkan dengan pasukan muda binaan akademi La Masia. Dalam tim El Barca sekarang, ada setidaknya 13 pemain yang usianya di bawah 21 tahun dan Thiago Alcantara menjadi starlet yang paling menonjol. Sementara pemain muda El Real hanya enam orang.

Guardiola juga lebih berani menurunkan kombinasi pemain senior-yunior bahkan pada laga-laga penting. Kemungkinan besar, kondisi ini pula yang membuat Barcelona terlihat tidak terlalu stabil.

Hasil imbang di Bernabeu pada Sabtu mendatang tampaknya hasil paling realistis yang akan dikejar Puyol dan kawan-kawan. Jika mereka mampu mencuri poin, tampaknya titik balik akan menjadi milik Barcelona karena leg kedua akan berlangsung di Nou Camp pada April 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

Sports
Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Internasional
Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Internasional
Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Internasional
Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Internasional
Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Internasional
Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

Internasional
Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

Liga Spanyol
Spanyol Vs Kroasia, Kabar Terkini Cedera Alvaro Morata dan Rodri

Spanyol Vs Kroasia, Kabar Terkini Cedera Alvaro Morata dan Rodri

Internasional
Italia Vs Albania: Azzurri Jebol dalam 23 Detik, Gol Tercepat Euro Lahir

Italia Vs Albania: Azzurri Jebol dalam 23 Detik, Gol Tercepat Euro Lahir

Internasional
Hasil Spanyol Vs Kroasia: Sejarah Lamine Yamal, La Roja Menang 3-0

Hasil Spanyol Vs Kroasia: Sejarah Lamine Yamal, La Roja Menang 3-0

Internasional
Link Live Streaming Italia Vs Albania, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Italia Vs Albania, Kickoff 02.00 WIB

Internasional
Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Jaga Asa ke Final Four, Tuah Malang

Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Jaga Asa ke Final Four, Tuah Malang

Sports
Stefano Beltrame Bicara Euro 2024: Inggris-Perancis Favorit, Italia Tetap Italia...

Stefano Beltrame Bicara Euro 2024: Inggris-Perancis Favorit, Italia Tetap Italia...

Internasional
Ahsan/Hendra ke Final Australian Open 2024, Curi Perhatian Media China

Ahsan/Hendra ke Final Australian Open 2024, Curi Perhatian Media China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com