NEW YORK, KOMPAS.com — Euro menguat terhadap dollar AS untuk pertama kali dalam tiga hari setelah PM Italia Silvio Berlusconi bersedia mundur saat parlemen menyetujui rencana penghematan. Hal tersebut meningkatkan optimisme bahwa negara itu akan mendapatkan pemimpin baru yang dapat mengatasi krisis utang.
Euro, mata uang yang diadopsi 17 negara, sebelumnya diperdagangkan dengan sedikit perubahan setelah Berlusconi memenangi suara di parlemen namun tidak mutlak, yang membuat seruan dirinya untuk mundur makin lantang. "Kami sudah tahu bahwa kami dapat mempunyai sebuah pemerintahan teknokrat di Italia dan itu lebih baik dari Berlusconi," ujar Greg Anderson, Senior Currency Strategist Citigroup Inc, di New York, Selasa (8/11/2011) waktu setempat.
"Masih banyak rasa sakit turun dari puncak dan (posisi nilai tukar yang) tinggi 1,30 dollar AS adalah di mana Anda ingin menjual euro supaya itu berada di bawah 1,30 dollar AS dalam waktu sebulan," tambah Anderson.
Euro pun naik 0,4 persen ke posisi nilai tukar 1,3834 dollar AS pada pukul 5 PM waktu New York, di mana sebelumnya melemah 1,3725 dollar AS. Euro hanya berubah sedikit pada 107,52 yen setelah menutup kerugian sebesar 0,4 persen. Yen sendiri menguat 0,4 persen menjadi 77,73 per dollar AS. Dan, yen sempat menyentuh 77,60 dollar AS yang merupakan nilai tukar terkuat sejak 31 Oktober 2011. Franc Swiss pun menguat terhadap euro seiring dengan Wakil Presiden Bank Nasional Swiss, Thomas Jordan, mengatakan bahwa bank tersebut tidak akan melemahkan franc untuk meraup keuntungan ekspor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.