JAKARTA, KOMPAS.com — Patrich Wanggai sesaat menjadi pemain paling fenomenal di skuad Tim Nasional U-23. Betapa tidak, penyerang asal Nabire itu mencetak dua gol saat "Garuda Muda" membantai Kamboja 6-0 dalam laga perdana penyisihan Grup A SEA Games XXVI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (7/11/2011).
Kemampuan penyerang asal Persidafon Dafonsoro itu memang sudah terlihat menonjol dalam beberapa laga uji coba Timnas. Wanggai menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim dengan mengoleksi sembilan gol.
Kecakapan di mulut gawang lawan kembali ditunjukkannya dalam pertandingan penyisihan yang digelar di Stadion GBK tadi malam. Wanggai membukukan dua dari enam gol yang membuat Indonesia meraih tiga poin pertamanya di ajang SEA Games.
Setelah Titus Bonai membuka keunggulan Timnas, Wanggai memperbesar skor melalui gol pada menit ke-29. Saat itu, Indonesia mendapat kesempatan melakukan tendangan bebas persis dari luar kotak penalti setelah pemain Kamboja, Pancharong, menekel Oktovianus Maniani. Wanggai maju sebagai eksekutor. Tendangan geledek dari kaki kirinya pun bersarang dengan indah di pojok kanan gawang Kamboja.
Penyerang kelahiran 27 Juni 1988 itu kembali membuat stadion bergemuruh jelang istirahat. Gol yang diciptakannya mengunci keunggulan "Garuda Muda" 4-0 hingga akhir babak pertama. Kali ini, perpaduan instingnya sebagai pemain bola profesional, postur tubuh, dan kerja sama yang baik dengan sesama pemain asal Papua, Stevie Bonsapia, dan Ferdinand Sinaga membuahkan satu gol dari sundulan kepala Wanggai.
"Aku juga enggak nyangka bisa mencetak gol dari tendangan bebas," kata Wanggai seusai pertandingan.
Begitu mencetak gol, Patty, panggilan akrab Patrich, berlari ke pojok kanan lapangan. Di depan puluhan juru foto, Wanggai merapatkan jarinya di depan dada seperti membentuk merpati terbang. Ferdinand juga ikut bergaya seperti Wanggai di belakangnya.
Selebrasi yang dilakukan Wanggai persis dengan selebrasi penyerang Chelsea, Nicolas Anelka. Foto Anelka dengan seragam Chelsea juga terpampang di profil BlackBerry Messenger-nya. Namun, ini tidak berarti Wanggai mengidolakan Anelka. Selebrasi milik Anelka semata-mata dilakukannya karena dirinya mirip dengan pemain berkulit hitam asal Perancis itu.
"Kata anak-anak, mukaku mirip Anelka aja, he-he-he.... Andik Vermansyah paling sering bilang begitu," kata Wanggai sambil tertawa.
Tak ingin kecewakan Papa di surga
Wanggai menyadari bahwa dia tak boleh cepat merasa puas. Dia berjanji untuk menunjukkan penampilan terbaik jika diberi kesempatan. Pasalnya, mantan penyerang Perseman Manokwari itu selalu memiliki keinginan dan semangat untuk membela Timnas.