SURABAYA, KOMPAS.com - Anggota Komite Hukum PSSI Henky Bambang Widodo mengatakan, saat ini belum ada alasan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI karena tidak ada statuta yang dilanggar oleh pengurus PSSI.
"Ide untuk menggelar KLB muncul dari skenario pihak yang berambisi mengambil alih kepengurusan PSSI yang baru berjalan beberapa bulan ini. Bukan untuk mereformasi persepakbolaan nasional," kata Henky di Surabaya, Senin (17/10/2011).
Menurut Henky, PSSI tidak salah sama sekali jika tidak menggunakan PT Liga Indonesia untuk mengelola kompetisi level satu Indonesia Premiere League (IPL) sesuai keputusan Kongres PSSI di Bali awal tahun 2011.
"Mestinya insan bola Indonesia tahu keputusan Kongres Bali tentang PT Liga Indonesia itu hanyalah bom waktu yang dipasang Nurdin Halid jika dia benar-benar digusur. Sebelumnya tidak pernah disebutkan kalau saham 99 persen dimiliki klub-klub dan 1 persen dimiliki PSSI. Itu hanya muncul di Kongres Bali saja," katanya.
Menurut dia, kalau pengurus PSSI di bawah Ketua Umum Djohar Arifin mau mengambil bom waktu itu, sama saja dengan bunuh diri. Kepengurusan baru PSSI berhak memilih meneruskan kepengurusan Nurdin Halid atau membuat program baru. Karena kepengurusan baru disemangati oleh reformasi tentu saja harus membuat langkah-langkah baru untuk kemajuan persepakbolaan nasional.
Henky mengingatkan kawan-kawannya yang ikut menjungkalkan Nurdin Halid agar tetap pada komitmen awal yaitu untuk melakukan reformasi di tubuh PSSI.
"Marilah kita beri kesempatan pengurus baru ini untuk bekerja. Mereka baru bekerja beberapa bulan. Jika dalam waktu 1-2 tahun ternyata tidak becus, mari kita lengserkan sama-sama," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.