JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komite Eksekutif PSSI, La Nyalla, menegaskan, tidak ada alasan PSSI untuk tak mengakomodasi keinginan kubu 14 klub.
Seperti diberitakan, peserta kompetisi yang terdiri 24 klub terpecah menjadi dua kubu, yakni kubu 14 klub dan kubu 10 klub. Kubu 14 klub menginginkan PT Liga Indonesia sebagai pengelola kompetisi pada musim ini, karena sesuai dengan amanat Kongres PSSI II di Bali Januari lalu. Selain itu, kubu yang dikomandoi oleh Presiden Direktur Persisam Samarinda, Harbiansyah Hanafiah, ini menentang format pembagiaan saham PT Liga Prima Sportindo, yakni 70 persen untuk Djohar Arifin dan 30 persen Farid Rahman.
Mayoritas klub lebih menyetujui format pembagian saham PT Liga Indonesia, yakni 99 persen untuk klub dan satu persen diberikan kepada PSSI.
"Tidak ada alasan PSSI idak menjalankan ini. Sudah jelas PSSI harus mematuhi amanat Kongres Bali. PT Liga Prima Sportindo tidak jelas sahamnya, karena 70 persen untuk Djohar dan 30 persen Farid Rahman," tegas La Nyalla kepada wartawan di Hotel Ambara, Kamis (13/10/2011) malam.
Selain itu, La Nyalla menegaskan, mayoritas klub menentang keputusan PSSI memasukkan enam klub ke dalam kompetisi level tertinggi. Keenam klub itu adalah PSMS Medan, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persibo Bojonegoro, Bontang FC, dan Persema Malang.
"Memasukkan enam klub juga sudah melanggar statuta. Klub-klub ini ingin menegakkan statuta," tegas La Nyalla.
Rencanya, kubu 14 klub tidak akan mengikuti kompetisi yang digelar pada 15 Oktober nanti. Mereka akan memutar kompetisi pada 1 Desember.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.