MANCHESTER, KOMPAS.com — Mantan gelandang Manchester United, Paul Scholes, mengaku bisa mengerti, jika betul, penyerang Manchester City, Carlos Tevez, menolak dimainkan pada laga Liga Champions melawan Bayern Muenchen, Rabu lalu.
Pada pertandingan melawan Bayern, Tevez masuk daftar pemain cadangan. Menurut pelatih Roberto Mancini, Tevez menolak ketika diminta tampil.
Pertandingan itu adalah laga kesembilan City musim ini. Pada delapan laga sebelumnya, Tevez baru dua kali bermain sebagai starter. Menurut Scholes, Tevez adalah orang yang selalu ingin bermain dan merasa keinginan itu tak terakomodasi oleh Mancini sejauh ini.
"Saya mengenal Carlos dengan cukup baik. Ia adalah orang yang ingin bermain. Saat ia dijadikan pemain pengganti, itu akan membunuhnya," ujar Scholes.
"Keputusan ada di tangan manajer (Mancini), tetapi Carlos tak akan berpikir begitu. Ia akan berpikir, 'Manajer berseberangan denganku. Kenapa ia tidak memainkanku? Aku adalah pemain terbaik City dan ia tidak memainkanku'. Saya tak mengatakan (Tevez) benar. Semuanya sepenuhnya ada di tangan manajer," ungkapnya.
Scholes pun pernah berada dalam situasi Tevez, yaitu menolak tampil melawan Arsenal pada Piala Liga tahun 2001, setelah dicadangkan pada laga sebelumnya. "Aku menyadari tindakanku saat itu bodoh. Aku mengecewakan pelatih dan aku menyesali itu. Ini mungkin sama dengan apa yang Tevez alami jika betul ia menolak dimainkan," tutur Scholes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.