JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, membantah pernyataan kapten tim nasional Indonesia, Bambang Pamungkas (Bepe), terkait rencana pemogokan tujuh pemain dari skuad "Garuda". Hal ini diutarakan Djohar di kantor PSSI, Senin (12/9/2011) siang.
Sebelumnya, Bepe melalui situs resminya mengungkapkan bahwa ada tujuh pemain timnas yang tidak bersedia lagi dipanggil pelatih Wim Rijsbergen. Ketujuh pemain ini sudah menyampaikan pernyataan mereka ke manajemen timnas. Namun, hal ini dibantah Djohar.
"Jadi tidak ada ya pernyataan resmi atau pun berita-berita yang mengatakan tentang tim nasional kita bahwa mereka mau main lagi atau tidak, itu saya bantah. Sampai sekarang tidak ada berita itu sampai ke PSSI," kata Djohar.
Djohar berharap agar pemain-pemain timnas saat ini lebih fokus ke laga-laga sisa kualifikasi Pra-Piala Dunia. "Kita masih punya empat pertandingan. Insya Allah masih ada harapan pada tim kita. Oleh karena itu, kita konsentrasilah ke sana," pintanya.
Mantan Sekretaris Jenderal KONI itu juga meminta agar semua pihak yang terkait isu perpecahan di timnas untuk mendinginkan kepala mereka. "Tentang (masalah) pemain dan pelatih tak perlu dibesar-besarkan, tidak seperti itu masalahnya. Mari semua cooling down, pemain koreksi diri, pelatih koreksi diri, mari kita pandang ke depan supaya bagaimana kita bisa mengibarkan 'Merah-Putih' di lapangan," papar mantan penggawa PSMS Medan tersebut.
Para pemain timnas sebelumnya diberitakan kecewa dengan pernyataan Rijsbergen pascakekalahan 0-2 dari Bahrain pada 6 September lalu. Ketika itu, Rijsbergen terkesan menyalahkan pemain-pemain tim "Merah-Putih" atas kekalahan tersebut.
"Tentu kita akan komunikasi dengan pemain, jadi yang mengurusi timnas kita minta segera melakukan pendekatan apa permasalahan sebenarnya. Semua permasalahan Insya Allah bisa dipecahkan. Mereka punya program masing-masing. Barangkali masih pada istirahat, lebaran dengan anak istri, biar suasana tenang dulu. Namun, demi kepentingan bersama, komunikasi akan dilaksanakan," pungkas Djohar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.