MANCHESTER, KOMPAS.com - Gelandang Manchester City, Samir Nasri, menilai mantan klubnya, Arsenal, punya kebijakan finansial yang membuat mereka kehilangan daya saing dalam membangun skuad lewat aktivitas transfer. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah pembangunan Stadion Emirates.
Nasri dibeli Arsenal dari Marseille pada 2008 silam dan pada 24 Agustus lalu bergabung dengan City. Sama seperti ketika meninggalkan Marseille, Nasri pergi dari Arsenal dalam keadaan masih terikat kontrak satu musim dan menolak perpanjangan kontrak baru.
Sebelumnya, Arsenal telah menjual gelandang Cesc Fabregas. Tanpa keduanya, Arsenal menyerah 2-8 kepada Manchester United dan dengan begitu memperpanjang rekor tak pernah menang di Premier League musim ini, yang telah berlangsung tiga pekan.
Atas hal itu, sejumlah kalangan menilai manajer Arsene Wenger bertanggung jawab dan layak mundur. Namun, menurut Nasri, Wenger telah melakukan yang terbaik dan klub-lah yang harus dimintai pertanggungjawaban atas kemerosotan prestasi itu.
"Arsenal masih merupakan klub besar. Namun, pembangunan Stadion Emirates mengubah banyak hal. Itu mengubah ambisi mereka sejauh ini. Hal yang berubah adalah kebijakan klub dan ofisial, bukan manajer Arsene Wenger," ujar Nasri.
"Arsenal tak punya kekuatan finansial seperti dulu. Mereka tak bisa melakukan aktivitas transfer seperti di masa lalu. Mereka memilih menjual pemain-pemain terbaik dan berjudi dengan membeli pemain muda."
"Aku sudah memutuskan meninggalkan Arsenal pada Juni lalu. Aku ingin perfi setelah akhir musim yang buruk itu (tanpa gelar). Arsene ingin aku bertahan. Aku senang Arsenal mendapatkan uang dari transferku. Aku memilih pergi dengan cara seperti itu, ketimbang saat kontrakku habis. Aku melakukan hal yang sama dengan Marseille."
"Aku pergi di saat yang tepat. Tanda-tandanya sudah jelas. Kepergian Cesc Fabregas ke Barcelona adalah salah satunya. Kekalahan dari Birmingham di Piala Carling sangat mengganggu pikiran. Hari ini, aku merasa berada di tim di mana aku bisa meraih banyak gelar," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.