JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) berencana melakukan investigasi terhadap Arya Abhiseka. Mantan CEO APPI itu diduga melakukan penggelapan dana subsidi tahunan APPI yang berasal dari Organisasi Asosiasi Pemain Internasional (FIPRO) sebesar Rp 1.745.600.000.
"Dia menjabat CEO sejak 2008-2011. Dia memilih mengundurkan diri karena terlibat dalam Liga Primer Indonesia (LPI). Selama menjabat, dia tidak transparan dalam pengeluaran APPI sebesar Rp 1,7 miliar," kata Vennard Hutabarat, Presiden Kehormatan APPI, Kamis (18/8/2011).
Menurut Vennard, kasus ini muncul saat Kongres APPI beberapa waktu lalu. Ketua FIPRO Asia Oceania, Brendan Schwab, merasa curiga dengan data-data keuangan APPI yang disampaikan Arya.
"Dalam laporan keuangan dalam bentuk rekening koran yang disampaikan Arya ke APPI disebutkan total kas organisasi hanya menyisakan Rp 200 juta saja. Padahal, FIPRO menyuntikkan dana mencapai 200 ribu dollar AS selama tiga tahun organisasi berdiri. Mereka bingung dana tersebut bisa dengan cepat habis," jelas Vennard.
Vennard menyatakan laporan keuangan yang disampaikan Arya fiktif. Total dana yang tersisa di rekening organisasi ternyata hanya tersisa Rp 200 ribu saja.
"Saya bersama Brendan mengecek ke Bank BCA. Pihak BCA pun menyatakan bukti rekening koran yang dilakukan Arya fiktif. Bukan dikeluarkan oleh bank mereka," ujar Vennard.
Selain diduga mengeluarkan laporan fiktif, BCA mengeluarkan fakta baru bahwa Arya diduga melakukan pemalsuan tandatangan Vennard saat melakukan pengambilan uang rekening APPI di atas jumlah Rp 10 juta.
"Rekening tersebut tak bisa diambil sembarangan. Harus ada tanda tangan saya dengan Arya. Selama ini saya tidak pernah diberi tahu sama sekali dalam pengambilan uang dari rekening itu," ujar pria yang juga menjabat sebagai kapten timnas futsal itu.
Lebih lanjut, Vennard menjelaskan bahwa pihaknya akan segera memanggil Arya terkait kasus ini. "Kami akan memanggil dan melakukan investigasi. Arya juga telah menghubungi Ponaryo Astaman selaku Presiden APPI. Kalau dia tidak mau bertanggung jawab, kami akan melaporkan dia ke polisi," pungkas Vennard.
Sampai saat ini, Arya belum bisa ditemui ketika akan diminta konfirmasi. Dihubungi melalui telepon seluler pun tidak bisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.