Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Indonesia Menguntungkan

Kompas.com - 28/07/2011, 21:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam tatanan dunia yang baru, posisi Indonesia dinilai sangat menguntungkan. Sebab, Indonesia masuk sebagai salah satu pemain global, yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Dengan tetap menjaga stabilitas politik dan ekononomi seperti sekarang ini, tak mustahil Indonesia bisa mengejar posisi China dan Korea Selatan.

Demikian diungkapkan CEO Stratfor, yang juga penulis buku The Next 1000 Year, The Next Decade dan The Future of War, Dr George Friedman saat menjadi salah satu pembicara di Konferensi Internasional mengenai Futurologi di Jakarta, Kamis (28/7).

Konferensi yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Washington DC, Amerika Serikat bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal dihadiri pakar futurolog lainnya di antaranya penulis buku Technofutures: How Leading-Edge Innovations will Transform Business in the 21st Century Dr James Canton; Vice Chairman of Citi, Global Head, Public Sector and Soverign Wealth Fund Zubaid Ahmad dan Direktur Forum Asia Tenggara Stanford University, Prof Donald K Emmerson serta putera Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kapten (Inf) Agus Harimukti Yudhoyono.

"Indonesia sebagai pemain salah satu pemain global bisa mengambil keuntungan dari kondisi yang ada, yaitu dengan memosisikan diri dalam tatanan dunia yang baru. Asalkan, kata kuncinya adalah tetap menjaga kestabilan politik dan ekonomi seperti saat ini, sehingga Indonesia bisa memacu pertumbuhan ekonominya untuk menyamai negara-negara seperti China dan Korea Selatan," tandas George Friedman.

Menurut George Friedmen, negara-negara lain yang memiliki potensi menguasai kawasan di antaranya Jepang. "Negara ini memiliki kekuatan untuk menjadi mesin perekonomian di kawasan Asia. Sebab, selain industri manufakturnya, Jepang tidak seperti China, yang harus dibebani bagaimana caranya menghidupi penduduknya.

Ia juga menilai di masa datang, kondisi China agak berat. Selain soal jumlah penduduk, sebagian besar penduduknya juga masih miskin. "Jangan terlalu berlebihan menilai China, yang pertumbuhannya tinggi. Selain siklus pertumbuhan ekonominya berbeda, negara ini bergantung ekspor," tambah dia.

Vice Chairman of Citi, Zubaid Ahmad menambahkan, dengan infrastruktur yang akan dibangun Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus terjaga. Tahun 2015, dengan dukungan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi dapat stabil dengan mencapai 6,7 persen," tambahnya.

Berteman baik

Sementara, koresponden dari Atlantic Media Company Robert Kaplan menyatakan, runtuhnya batas-batas negara, mengubah geopolitik setiap negara menjadi ketersambungan. "Dalam konteks geopolitik, posisi Indonesia juga akan berubah. Kekuatan penopangnya harus lebih kuat dan modern. Misalnya, kekuatan di laut harus memodernisir diri dengan perangkat teknologi maju seperti dengan satelit. Sebab, yang kekuatan di laut akan melindungi berbagai kepentingan Indonesia di luat seperti ladang minyak dan gas," kata Robert Kaplan.

Agus Yudhoyono yang membahas geopolitik dalam konteks Indonesia sekarang ini, menyatakan di tengah-tengah tarikan kepentingan dunia, Indonesia harus tetap menjaga titik keseimbangan. "Artinya, Indonesia harus berteman baik dengan negara manapun dan bersikap netral," ujar Agus.

Saat ditanya Kompas mengenai sinyalemen posisi Indonesia yang dinilai terlalu dekat dengan Amerika serikat, Agus membantah. "Jalan pikiran itu tidak utuh dan terlalu subyektif. Sekali saya tegaskan, Indonesia berteman baik dengan negara manapun, termasuk AS," papar dia.

Konferensi setengah hari yang dibuka Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, mengambil tema "How the World will Change in the Next 30 Years: World Experts Talk about Global Trends and Force that will Sweep the 21st Century." 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tahun Kolaborasi EVOS dan Pop Mie, Tingkatkan Talenta Esport Indonesia

6 Tahun Kolaborasi EVOS dan Pop Mie, Tingkatkan Talenta Esport Indonesia

Sports
Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com