KOMPAS.com - Sergio Aguero memiliki peluang untuk tetap menjadi top skor Copa America 2011, walau timnya, Argentina, telah tersingkir di babak perempat final. Ia bahkan berpeluang menjadi top skor dengan jumlah gol teririt sepanjang sejarah penyelenggaran kompetisi ini di era modern.
Setelah puluhan tahun diadakan tanpa tempat penyelenggaran tetap, baru pada 1987 Copa America dihelat di satu negara saja sebagai tuan rumahnya. Sebelumnya, dalam sekali penyelenggaraan, pertandingan berlangsung secara bergantian di negara masing-masing partisipan.
Sejak 1987, jumlah tersedikit yang pernah dicapai seorang top skor adalah empat gol. Arnoldo Iguaran mencetaknya pada waktu itu, Jose Luis Dolgetta pada 1993, serta Gabriel Batistuta dan Luis Garcia pada 1995. Sejak itu, para pencetak gol terbanyak sukses meraih jumlah gol di atas itu. Robinho, yang menjadi top skor di edisi terakhir Copa America tahun 2007, sukses mencatatkan namanya di papan skor sebanyak enam kali.
Copa America 2011 yang berlangsung di Argentina memunculkan banyak kejutan, salah satunya dengan tersingkirnya dua tim unggulan, Brasil dan Argentina, di babak perempat final. Selain itu, para calon pencetak gol terbanyak turnamen harus rela kehilangan kesempatan untuk menambah pundi-pundi golnya karena timnya telah tersingkir lebih dini.
Aguero, yang telah mencetak tiga gol untuk Argentina, harus terhenti kiprahnya akibat kalah adu penalti melawan Uruguay. Beberapa pemain yang telah mencetak dua gol seperti Falcao (Kolombia), Alexandre Pato dan Neymar (Brazil) serta Felipe Caicedo (Ekuador), juga bernasib sama dengan pemain Atletico Madrid itu.
Harapan terbesar ada di kaki Paolo Guerrero (Peru) dan Alvaro Pereira (Uruguay), yang juga telah mencetak dua gol. Akan tetapi, kemungkinan Pereira untuk menambah jumlah golnya cukup kecil mengingat posisi pemain tersebut sebagai seorang gelandang tengah.
Tugas lebih berat menanti para penyerang yang baru mencetak sebiji gol untuk menggeser Aguero di daftar pemuncak sementara. Haedo Valdez, Roque Santa Cruz dan Lucas Barrios dari Paraguay, Salomon Rondon dan Miku dari Venezuela serta Luis Suarez dari Uruguay butuh mencetak minimal tiga gol untuk mewujudkan misi itu.
Bila Aguero benar-benar sukses menjadi top skor dengan tiga golnya saja di babak penyisihan grup lalu, hal ini semakin menguatkan argumen yang menyebutkan bahwa Copa America 2011 adalah turnamen miskin gol. Untuk menepis anggapan tersebut, harapan ada di pundak Guerreo dan Pereira untuk mencetak tambahan gol di sisa dua pertandingan selanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.